Postingan

Menampilkan postingan dengan label ghost story

Terusannya..

Baru sebulan setelah kejadian paling tidak terlupakan itu, aku mulai – mencoba - menerima bahwa hidupku tidak akan sama lagi. Dan yang paling pasti. Tidak akan lagi bisa dikatakan normal. Kadang-kadang aku merasa seperti hidup di tengah-tengah antara dua dunia. Satu dunia yang masih full colour dengan orang-orang yang berjalan hilir mudik dengan dada turun naik dan wajah tersenyum cerah, sementara dunia yang satu lagi hanya ada hitam dan putih dan penuh dengan orang-orang yang berjalan hilir mudik dengan kaki beberapa senti diatas tanah dan wajah yang tidak lebih pucat dari mayat. Bisa bayangkan hari-hariku kemudian??? Belum lagi ditambah dengan satu hantu tanggunganku yang tidak pernah mau disebut sebagai hantu karena dia masih merasa bernapas. Hanya saja – dia bilang – udara terlalu panas hingga oksigen yang keluar dari hidungnya tidak nampak. Ha-Ha-Ha. Sebuah alasan yang membuatku tidak tahu harus tertawa atau justru menangis. Dan seakan itu belum cukup, Ferdy – nam...

Part 2. warisan kakek

Well, aku adalah gadis normal – saat itu – dari keluarga baik-baik, dengan kakak yang baik sekali dan orangtua yang – yah, semoga saja, amien – baik-baik saja di alam sana. Tapi kenapa tiba-tiba kakek harus menghancurkannya??? Dengan hal yang gila pula. Bahasa yang lebih rasional di terima akal. Jujur, saat itu aku termasuk anak yang sama sekali tidak percaya dengan hal-hal klenik semacamnya. Apalagi hantu, setan, demit dan sejenisnya. Aku anak paling berani dalam keluargaku. Kakakku bilang, aku dilahirkan tengah hari bolong. Tepat jam 12 siang. Karenanya aku tidak takut pada hal-hal seperti itu. Namun, semuanya berubah begitu kakek meninggal. Bila kebanyakan orang diwariskan harta benda, rumah, tanah, saham, mobil, perhiasan, de el el. Tapi kakek lain. Beliau telah menyiapkan satu warisan besar untukku. Cucu perempuan satu-satunya yang paling bengal dan tidak percaya setan. Sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya, kakek meminta berbicara empat mata denganku di kam...

Part 1. awalannya..

Awalannya... BRAKKK!!! Kubanting pintu kamar mandi tepat di depan hidung peseknya. Sekali lagi kamu berani masuk, bener-bener aku pulangin ke akhirat sana!!! Aku berteriak. Cukup sudah. Memangnya siapa dia? Dia pikir karena dia transparan terus bisa seenaknya ngintip aku mandi? Apa hantu terbebas dari tata krama? Apa setan tidak punya nilai dan norma? Maaf, Ran. Kelabasan. Kan, lo tau gua enggak punya rem. Jelas sekali kalimat itu asal diucapkan. Karena ketika aku membuka pintu dengan seember gayung ditangan, wajahnya putih pucatnya langsung maju dengan semangat. Boleh masuk? RANDIIIIIIII!!!!!!! Jeritku dengan volume suara maksimal. Eehh... iya, Ran. Iya, gua pergi. Gua pergiiii. Dan tubuh transparan itu pun melayang menembus tembok kamarku. Dasar hantu mesum. Sungutku jengkel. Kalau terus-terusan seperti ini, lama-lama aku bisa menendang jauh-jauh ikrarku pada kakek yang teramat sakral. Persetan tugas mulia! Benar-benar bikin mangkel. Kenapa juga aku harus dikutuk p...