Postingan

Menampilkan postingan dengan label menggalau

jobless

i had run for almost a year to finish my study and graduate on November this year. i had written along day and night till i lost my weight extremely. i had caught my lecturer every day only to make sure that she had read and commented on my writings. and finally i had my final test in the beginning of October so that i could prepare everything that i need to fill the requirement of the graduation program. now i am here. sitting on my desk. staring on to my laptop searching for a job. i am officially jobless. the feeling even sucker than being a final level college student.

Kacau Galau

Partner saya galau akut malam ini Saya menemukan dia lebih dari satu tahun yang lalu. Paling menyeruak diantara 25 anak KKN lainnya. Meski yang paling kecil dan (sok) jaim, tapi dia hadir. Entah kenapa, paling ada di depan mata. 14 Agustus 2011, tepat malam ulangtahun saya, kami membuat kesepakatan. Bukan jadian. Kami menolak mainstream itu. Kami jalan bersama atas dasar ingin saling mengenal dan masing-masing penasaran satu sama lain. Kami partner. Partner naik gunung, partner kemping di pantai, partner bikin tugas, partner makan pagi siang sore, partner latihan presentasi, partner hunting lokasi eksotik baru, mudah-mudahan menjadi partner hidup. Amin. Partner saya orang yang paling totalitas, kata paling sopan untuk menggambarkan ke-gila-an dia. Dia mencoba segalanya total. Dari mulai ketua persatuan mahasiswa se-Cirebon, menteri advokasi BEM FTP UGM, vokalis spesialis lagu underground dan bertugas "scream", dia coba wall climbing, naik gunung berasa joging bahkan Mer...

being independent

menjadi mandiri adalah suatu kebutuhan atau keharusan? saya pikir, setiap orang akan punya jawaban yang berbeda-beda, tergantung dengan persfektif masing-masing. hal apa sih, yang tidak pakai mazhab subjektifitas sekarang? kebutuhan saya pernah menjadi seorang yang sangat mandiri. saya bisa pergi kemanapun saya pengin, sendiri. makan diluar sendiri, nyalon sendiri, jalan-jalan sendiri, bahkan ke pantai untuk melamun, sendiri. itu jauh sebelum saya tahu dan jatuh cinta. saya punya seseorang yang berjalan disebelah saya. menemani makan, ke pantai, jalan-jalan, nonton, nyalon (nunggu di luar), bahkan hanya untuk menghabiskan waktu di ruang tamu rumah kos atau swalayan 24 jam sambil ngobrol dan nyemil. awal-awal jadian, dia selalu ada. kapanpun bersedia menemani. sebisa mungkin meluangkan waktu sibuknya untuk bisa bersama dengan kita. dan saya, tidak lagi pernah sendiri. setelah lama dan seringnya jalan bersama, dia kembali pada kesibukannya. bahkan booking jauh-jauh hari pun tid...

jalan ditempat

love.. the one you give it away, the one you keep it pernah denger kalimat seperti itu? kalau enggak, berarti saya bikin kalimat ini sendiri. yah, mungkin kata ini sama kayak ludah yang saya telen lagi. dimana kata-kata yang saya dengungkan berkali-kali, bahkan untuk kakak saya tersayang sendiri, ternyata juga saya hadapin dan sayangnya, saya terus terseok-seok dan tempat yang berdiri di hadapan saya itu, gak pernah bisa saya terobos. ya.., cinta. mungkin selama ini untuk beberapa lelaki yang pernah dekat dengan saya dapat saya artikan sebagai kesenangan. cinta = kesenangan. bagus sekali. dua kombinasi itu juga dapat diartikan saya enggak perlu pakai hati saya bulet-bulet untuk menjalaninya. cukup pakai otak. bosen? selesai. gampang. dan hal ini cukup sukses di beberapa kesempatan yang pernah saya lalui. saya merasa megang kontrol terhadap hati dan diri saya sendiri untuk enggak ngerasain "patah hati" hingga jatuh berkali-kali. enggak. saya enggak mau ngerasain itu dan en...