Postingan

Menampilkan postingan dengan label merenung

perpisahan

entah berapa kepergian yang saya lalui dengan tetap bekerja, melanjutkan apa yang detik itu sedang saya lakukan. sambil dengan berusaha keras menahan gemuruh di hati dan lautan air mata yang mendobrak ingin keluar. entah berapa perpisahan yang tidak mampu saya datangi langsung. untuk sekedar berdoa di pinggir peristirahatan terakhir mereka. berbagi tangis dan kesedihan bersama para saudara. mengenang kebaikan dan momen yang tidak akan kembali terulang selamanya. ya, saya sedih. mengakui itu bagian dari hidup saya sekarang. resiko anak perantauan yang memilih bekerja dan hidup jauh dari lingkaran keluarga, dari kampung halaman. yang perlu lebih dari satu jam untuk berlari pulang begitu berita itu dikabarkan. ya, saya menyesal. mengakui saya tidak pernah mampu menjadi sandaran, meminjamkan bahu dan memberikan pelukan menenangkan kepada orang-orang tersayang saya, yang hati jauh lebih hancur berkeping-keping. sejujurnya saya tidak punya hak untuk bilang saya paling sedih, karena k...

RIP Mbak Ninik

people will always have no power to decide who's going to die or live longer, God does. rest in peace mbak Ninik. we will always miss you so much.., ;(

kami - dulu dan kini

dua tahun yang lalu, di bulan puasa seperti saat ini, saya sedang berada di Batu, bersama sekelompok besar teman-teman, menjalani KKN. 25 orang yang belum saling mengenal satu sama lain, dari beberapa fakultas berbeda di UGM, daerah asal yang juga tidak sama, namun harus tinggal dalam satu rumah awalnya selama hampir dua bulan. sebuah pengalaman yang Subhanallah, luar biasa sekali. teman-teman yang setelah adaptasi dalam waktu singkat langsung menjelma menjadi keluarga yang mampu saling menopang di saat-saat sulit maupun menceriakan di saat-saat senang. teman bertopang ketika rindu rumah dan keluarga, teman menguatkan ketika harus bangun saur pagi-pagi tanpa keluarga, teman unyel-unyelan tidur dan nonton tivi, bahkan teman yang memberikan kebahagiaan di kala hari lahir datang. :) sebuah keluarga yang terbangun dalam waktu singkat dan kemudian mampu menghadirkan air mata manakala waktu berpisah datang. tak kuat menahan sedih berpisah masing-masing ke keluarga sebenarnya, meningga...

seandainya waktu bukan berlari tapi merangkak..

Gambar
  Berasa tidak bagaimana kita kelelahan mengejar larinya waktu yang seperti dikejar setan. Kita kecapaian hingga mengurut-ngurut dada dan sesekali tersengal-sengal memegangi perut. Tapi apakah kita juga berlinangan air mata? Merasa waktu yang kita lewati serasa tidak berarti dan kita ingin mengulangnya?   Tapi ya, mungkin kita berlinangan air mata. Kita menangis bersama, karena kelelahan, tapi bukan karena penyesalan. Kita berlinangan air mata sambil tersenyum membayangkan. Betapa sudah banyaknya waktu yang kita lewati bersama-sama, kegilaan, diluar batas normal, kita menggila dan kita bahagia. Kita sama sekali tidak menyesal sudah berlari kesetanan melewati banyak waktu dibelakang.   Dan sekarang, malam ini, saat ini dan mungkin bisa besok, lusa, minggu depan, bulan depan, taun depan atau bahkan ketika kita sudah ringkih dan tidak mampu menopang tubuh sendiri, sibuk mencari kacamata, dan agak sedikit pikun, kita masih bisa membuka buku waktu kita bers...

si bapak penjual empek-empek

ada satu sosok, seorang bapak-bapak, dengan usia yang sepertinya sudah sangat manula. saya tidak kenal dia. bicara pun belum pernah seingat saya. tapi entah kenapa, dia seringkali tertangkap ujung mata. dia seorang penjual empek-empek keliling. berjalan bermil-mil membawa kerangjang berisi empek-empek bikinan sendiri (saya rasa) di tangan kanan, dan sebauh jerigen berisi cuko di tangan kiri. sejak saya SD sampai sekarang saya lulus universitas dan kembali ke kampung halaman, saya masih melihat si bapak berkeliling berjualan. sosoknya masih sama. tinggi menjulang dengan kulit berwarna coklat gelap, kurus, dengan rambut yang nyaris putih semua dan sebuah kupluk. masih sama seperti dulu, lebih dari sepuluh tahun yang lalu. entah komitmen, konsisten, kesetiaan atau memang tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukannya, tapi ia masih tetap awet berjualan empek-empek secara manual. berkeliling dari pagi sampai sore. meskipun sekarang penjual empek-empek sudah menjamur dimana-mana,...

saya dan kenyataan masa kini #1

Gambar
Jujur, dari hati yang paling dalam, saya bersalah pada banyak orang pada masa silam. dan saya lebih bersalah lagi karena melewatkan banyak kesempatan untuk memperbaikinya. entah mereka merasa saya bersalah atau tidak, tapi saya bersalah. dalam arti sebenarnya. saya meninggalkan begitu banyak cerita indah yang tidak selesai. dan saat mau memperbaikinya (bukan melanjutkannya) saya terbentur pada sebuah tembok tinggi bernama KENYATAAN dan PERUBAHAN. orang-orang berubah! mungkin mereka marah. tidak! mereka memang marah. pada cerita yang terlanjur saya buat dan menempatkan mereka sebagai pemeran utama. terutama pada saya yang memproduserinya. dan buruknya saya, saya selalu meninggalkannya terbengkalai. tiba-tiba menghilang. dan begitu kembali, kondisi lapangan tidak lagi sama. mereka tidak membiarkan saya memperbaikinya. mereka menolak saya untuk minta maaf. saya bersalah banyak pada kaum Adam. kaum yang begitu dekat dan mudah dekat dengan saya. entah karena pada dasarnya saya ada...

Jogja - never ending love

Gambar
seperti mereka yang lainnya.., yang datang ke Yogya dan pergi pada akhirnya. seperti mereka yang melalui berbagai macam pengalaman baik, buruk, manis, dan pahit di Yogya, seperti mereka yang senantiasa bilang : "meninggalkan Jogja adalah hal paling sulit yang pernah dilakukan," "meninggalkan Jogja seperti meninggalkan separuh jiwamu disana," sama seperti itulah saya satu minggu yang lalu.., jauh sebelumnya, ketika baru datang, ketika baru pertama kali menjelajahi dan memperawani Jogja, ketika pertama kali mengenal "kebebasan" di Jogja, tidak pernah terbersit dalam pikiran saya sekalipun, bahwa perjalanan ini ada ujungnya, sekolah saya akan selesai, dan kehidupan ini akan berakhir. kehidupan di Jogja yang seperti mimpi indah sekaligus buruk. bahkan satu - dua bulan sebelum akhirnya saya ditampar dengan kenyataan bahwa saya sudah lulus. saya wisuda. saya masih menolah memikirkan kenyataan bahwa saya harus akan hengkang dari Jogja secepatnya. hanya ...

dia-yang-menjadi-bayang-bayang

Gambar
jarang sekali saya bersedia bicara tentang laki-laki. apalagi tentang dia. karena sekali terucap kata dia, dan bagai sebuah arus air bah, seluruh kalimat, cerita, curhatan, dan isi hati bisa keluar tanpa bisa di rem. seperti banjir bandang yang merusak dan tidak perduli siapapun yang mendengar dan pasang badan, cerita akan terus berlari hingga berhenti pada satu titik yang juga ngambang. merusak dan mengambang. menyisakan cerita yang tidak selesai. cerita yang belum selesai. seperti sekarang. ketika saya memutuskan untuk mulai bercerita tentang cerita yang belum selesai, untuk saya. cerita tentang dia, yang selama ini menjadi bayang-bayang saya, yang menjadi tanda kurung atau koma, yang saya simbolkan dengan angin. kenapa angin? angin selalu bisa dirasakan. dimanapun saya berada. pagi, siang, malam, sore, hujan, panas, dingin, kering, salju, apapun kondisinya. dengan siapapun saya sedang bersama. saya selalu merasakan angin. kadang mengelus mesra tubuh, kadang menyentil per...

JARAK: menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh

Gambar
teman. dulu ini adalah kosa kata sakral yang saya agung-agungkan setiap hari. apapun saya lakukan untuk semua yang mau jadi teman saya, dekata ataupun hampir dekat. mungkin karena dulu saya terlalu introvert. sulit terbuka dengan orang lain. jadinya sulit dapet teman. jadinya seneng banget begitu ada yang mau berteman. tapi sejak dikecewakan dan gara-gara omongan ibu saya juga : kalau temenan jangan terlalu deket, nanti kecewa sendiri lho kalau tiba-tiba ditinggalin . saya merubah makna teman. ada beberapa orang yang panggil dan anggap sebagai sahabat dulu. dan semuanya bubar jalan dalam sepengehitungan tahun. ketika ada jarak. banyak waktu terbuang tidak bersama. dan keabsenan masing-masing karena kesibukan. dan mereka tidak lagi menjadi sahabat. mereka menghilang. dan bahkan sekarang rasanya aneh bahkan hanya untuk berdiri disebelah mereka dan bicara apapun. sekarang, sejak saya menghabiskan waktu saya di dua tempat yang berbeda, saya merasa hidup di dalam dua dunia yang ...

diary

enggak sengaja tadi siang saya bongkar-bongkar tumpukan buku dan komik di kamar bekas gudang. salah satu ritual atau kebiasaan saya setiap pulang ke rumah. dari tumpukan itu, saya menemukan dua buku yang dulunya saya pakai jadi diari, sejak kelas 1 SMP. lucu banget bagaimana saya tahu kalau sedari dulu saya sudah suka dan rajin sekali menulis. bahkan hampir setiap hari selama sekolah saya terus menulis. mulai dari kegiatan gak penting, semi penting, sampai yang paling penting(dulunya). tapi sedikit miris begitu saya tahu bahwa sedari saya sekecil itu, masih ingusan kalo kata orang-orang tua, saya lebih banyak bicara tentang cinta. banyak sekali kata-kata 'suka' yang saya tuliskan dan ceritakan. saya suka inilah, saya suka itulah, saya suka yang ini, dia, dan lain-lain. bagaimana sejak dulu saya sudah terjebak pada permainan perasaan. saya masih kecil dan ingusan. tapi saya bahkan bisa berpikir untuk menyukai seorang laki-laki yang adalah kakak kelas, teman sekelas, teman ...

susahnya seleksi kerja (pengalaman)

beberapa hari yang lalu, saya iseng-iseng buka internet dan searching lowongan pekerjaan. tiba-tiba ada iklan lowongan pekerjaan di salah satu maskapai penerbangan paling prestisius di Indonesia, dan tiba-tiba juga tangan saya tergerak buat daftar. dan dalam waktu 15 menit, saya sudah isi resume dan resmi apply. enggak ada harapan sama sekali karena memang cuman iseng. belum lagi saya sudah mati-matian menolak pekerjaan sebagai pramugari sejak kakak saya bekerja sebagai itu. tanpa disangka, besok paginya langsung saya dibangunkan oleh dering sms, yang isi singkatnya meminta saya untuk hadir dalam seleksi awal di Jakarta. JGEEERR..!! benar-benar melongo dan bikin kantuk saya hilang seketika. yang saya lakukan pertama kali kemudian telpon partner saya, dia juga sama syoknya sama saya, yang kedua telpon ibu saya, yang diketawain habis-habisa. entah ketawa ndukung apa ketawa ngejek enggak rela. tapi yang pasti, saya pasti berangkat ke Jakarta hari Sabtu pagi dengan penerbangan pa...

kecewa

siapa yang tidak pernah kecewa? entah dikecewakan, ataupun mengecewakan. mau sengaja, atau bahkan enggak sengaja. berapa lamapun kamu hidup, seberapa baiknya kamu, seberapa positifnya kamu memandang hidup. pasti ada saat-saat kamu kecewa, dengan orang lain, dengan sesuatu, dengan hidup. saya termasuk orang yang sering kecewa. sepele alasannya. saya adalah orang yang paling tidak bisa dijanjikan sesuatu. pasti saya kejer sampai dapet. sampai yang dijanjikan benar-benar diberikan. kalau tidak, ngambek. dulu. belum tahu ada hubungannya atau tidak, tapi hidup merantau selama 4 tahun lebih, telah merubah saya drastis. khususnya dalam hal yang satu ini. kecewa. bukannya saya jadi jarang kecewa. tapi saya lebih cuek memandang kecewa. seminggu! tidak lebih. dikecewakan pacar, dikecewakan teman, bahkan dikecewakan saudara. tidak boleh lebih dari seminggu dan tidak boleh marah-marah. saya lebih mudah memaafkan ketidakpastian di dalam hidup. janji adalah ucapan dari seorang manusia. d...

mas

mimpi adalah bunga tidur. tidak ada yang bisa menebak malam ini kita mau mimpi apa. tapi saya memiliki arti mimpi adalah imajinasi. saya berimajinasi saat akan tidur dan saya namakan mimpi. walaupun akan terhenti begitu saya tertidur dan hilang kendali atas alam bawah sadar saya. saat berimajinasi, kita bisa melakukan apa saja, bertemu siapa saja, dan jadi apa saja. bebas. namanya juga imajinasi, kan? tapi dari sekian banyak kesempatan untuk menjadi apapun itu namanya, dari sekian banyak kebebasan memilih, saya selalu terjebak pada karakter seorang adek dari kakak laki-laki. sejak dulu, entah kenapa saya selalu pengin punya kakak laki-laki. berapapun jumlahnya. itu mungkin salah satu alasan kenapa saya dan kakak perempuan saya jadi sering berantem dulu. karena keinginan kami berbeda. saya kepengin kakak laki-laki, dia kepengin adik laki-laki. kecocokan dan ketidakcocokan, kan? untuk saya, punya kakak laki-laki menjadi semacam obsesi dan menimbulkan hal negatif. ketika saya...

Undefined

Sulit untuk menyebutkan satu kata yang bisa mendefinisikan dan menggambarkan mereka. Pengemis? kesannya kog, terlalu vulgar dan relatif kasar. Tapi ya, saya mau bicara soal mereka. Dulu, saya tidak se- concern ini memandang mereka, dari kacamata mahasiswa dan orang biasa. Saya tidak terlalu perduli dan lebih sering merasa kasihan. Dari mulai anak-anak, remaja, setengah tua, hingga yang tua renta mengemis di sepanjang jalan dan lampu merah. Hampir di seluruh pelosok negeri ini. Dulu. Sekarang. Jumlahnya semakin banyak dan tidak lagi terpusat di jalan-jalan besar dan lampu merah. Tapi di sepanjang jalan hingga merambah perumahan. Perspektif saya masih menerima pada mereka yang mengemis dengan modal. Maksudnya: menggunakan sedikit usaha, seperti menari, main musik a.k.a pengamen atau pemain musik jalanan, atau sulap atau topeng monyet. Karena itu saya definisikan sebagai kerjaan. Pekerja jalanan. Tapi saya tidak habis pikir dan masih belum bisa menerima manakala mereka hanya du...

Hari Ulang Tahun = Bersyukur

Gambar
Tidak tahu sejak kapan, saya terjebak pada common sense sebagian besar masyarakat bahwa hari ulang tahun itu penting, patut diingat setiap tahun, khususnya orang-orang terdekat. Sehingga menjadi dosa besar ketika teman, pacar, orang tua, sengaja atau tidak sengaja, lupa. Padahal merayakan hari ulang tahun sama halnya merayakan pengurangan usia. Semakin tua, semakin dekat dengan Yang Kuasa. Tapi tidak ada salahnya juga merayakan hari ulang tahun sebagai bentuk syukur masih diberikan umur. Dan rasa syukur tidak perlu ramai-ramai. Sejak TK sampai SMA mungkin, setiap tahun keluarga selalu merayakan hari ulang tahun saya, entah dengan membuatkan kue ulang tahun super enak (ibu saya juara kalo bikin kue! :D) dan mengundang teman-teman, atau hanya membelikan saya sesuatu yang saya minta, biasanya pakaian. Tapi sejak saya kuliah dan mayoritas hari ulang tahun saya tidak dirayakan di rumah karena masih berada di Yogya, lambat laun saya merasakan perubahan makna secara total. Ja...

:))

Gambar
1 tahun yang lalu, kita mengadakan diskusi dan mendapatkan kesepakatan. Kita menolak disebut jadian. Kamu, aku adalah partner, bukan pacaran. Kita melakukan banyak hal bersama, bukan sekedar teman nonton dan makan. Kita mencoba saling mengerti hidup lewat sudut pandang masing-masing. Kita saling mendorong untuk membuka banyak pintu kesempatan. Aku, kamu, adalah partner segala bidang Aku, kamu, tidak hanya ada saat kesulitan Aku, kamu, berbagi kebahagian. Impian kita tidak muluk-muluk Aku, kamu, semoga mampu melewati semua Jarak bukan apa-apa Aku, kamu, semoga menjadi partner hidup Selamat Hari Kesepakatan, Partner..

Being Invisible

Kurang lebih 3 tahun saya bergabung dalam suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan lewat mainan tradisional dari berbagai belahan dunia sebagai volunteer. Dan selama itu pula saya memilih dan terpilih untuk menjadi invisible , tidak kasat mata. Kemalasan dan kesibukan lainnya menjadi salah satu alasan kenapa saya beberapa kali tidak bisa datang ketika ada pertemuan penting, semi penting sampai yang enggak penting a.k.a hura-hura. Tapi saya pastikan untuk sebisa mungkin saya hadir ketika waktu bekerja saya datang. Komitmen saya mungkin tidak sebesar volunteer lainnya, tapi saya berusaha untuk menunaikan apa yang menjadi tanggung jawab saya. Tapi ada satu hal yang kemudian saya memutuskan untuk tetap menjadi invisible di hadapan the owner . Beberapa kali ketika pertemuan besar, beliau menganggap bahwa beberapa volunteer tidak berkomitmen pada yayasan ini dengan tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan selalu terdepan ketika kegiatan enggak penting. Apalagi sa...

a big fan of crying

all is well.. all is well.. Saya yang memang geblek atau kelewat naif, tapi kata-kata itu memang cuman sekadar naskah dialog sebuah film yang menjerumuskan saya pada impian terlepas dari kegiatan rutin "menangis". Saya pikir dengan mengucapkan kata-kata itu sambil mengelus-elus dada maka stok air mata yang sudah sampai pelupuk mata bakalan hilang atau kembali mengalir turun menjadi air kencing. Tapi enggak tahunya, saya malah semakin pengin nangis karena ngerasa desperate sampe harus ngikutin saran film yang udah pasti nonsense. Yang mustinya ditiru dalam sebuah film adalah maknanya, bukan cara mereka meredakan masalah. Bukannya mau pamer bahwa saya cengeng, tapi yah, menangis sudah menjadi semacam daily activities 3 kali seminggu atau bahkan lebih. Padahal dalam seminggu bisa saja saya selalu merasa bahagia dan hidup baik-baik saja. Atau bisa saja dalam seminggu ketika rutin 3 kali menangis, belum tentu sisanya saya happy happy luar dalam. tapi seriusan, saya bisa sa...

The Last Battle after 4 Years of being Collage Student

Gambar
Hari Rabu, 10 Oktober 2012 merupakan salah satu hari bersejarah buat say. Hari yang saya takuti sejak masuk SMA dan mengenal frasa sidang skripsi atau ujian pendadaran, atau apapun namanya yang pasti artinya sama: dibantai! Baik UAN SMP, UAN SMA, dan terakhir sidang SKRIPSI merupakan 3 hal yang paling saya takuti semenjak menjejak jenjang pendidikan tinggi dan otak mulai mencerna arti ujian yang sebenarnya: persaingan. Dulu, yang saya suka baca di buku-buku novel remaja, film-film televisi remaja, sidang skripsi pasti menjadi titik klimaks pendidikan seorang mahasiswa yang punya aura horor. Harus menunggu di luar ruang sidang setelah sebelumnya bergelut selam setahun atau lebih dengan skripsi, masuk ke dalam ruangan yang besar dengan 3 dosen penguji membawa skripsi kita dengan tampang siap menjagal setiap omongan kita, presentasi kurang lebih 15 menit (khususnya buat saya yang gugup-an kalau bicara di depan banyak orang) di depan para dosen penguji, dan terakhir menjawab semua kome...

one of my bad habit that still can not be deleted

i hate my self for this feeling i hate my self for refusing to understand i hate my self for letting my self to envy i hate my self for being so childish i hate my self for being hurt of my self i hate my self for having this unwanted habit i hate because i never had someone like you before, even i have you now.