Postingan

Menampilkan postingan dengan label naik darah

Indonesia (me)tumpah(kan) darah (ku)

mereka yang membunuh mereka yang menganiyaya mereka yang melukai mereka yang membakar mereka yang merusak mereka yang mengangkat senjata tinggi-tinggi seraya berseru: HANCURKAN! SERANG! SERBU! masihkah kalian punya hati? masihkah kalian punya perasaan? masihkah kalian punya pikiran? masihkah kalian punya keluarga? masihkah kalian punya air mata? masihkah kalian punya kulit yang juga bisa terluka? masihkah kalian punya jantung yang bisa berhenti berdetak seketika? masihkah kalian punya tangis dan jerit kesakitan? masihkah kalian manusia? Indonesia kembali berduka, negaraku. Lampung menangis, kota kelahiranku.

yang (ternyata) berharga

Belum pernah sebelumnya saya begitu amat sangat bangga dengan RAMBUT saya, yang kata teman-teman tebal. Walaupun tidak asli lurus. Tapi saya suka dan sayang. Entah kenapa tiba-tiba saya pengin potong poni dan larilah saya pada partner saya. Dia bukan tukang cukur profesional tapi pengalaman selama KKN, potongan dia ke rambut saya cukup memuaskan. Dan percayalah saya. Poni, fix! Masih ada sedikit waktu sebelum pendadaran teman saya, dan oke, "di slayer dong rambutnya, biar enggak lurus banget gini. Rata pula ujungnya." Dan begitu selesai... eng ing eng. Ternyata dia tidak hanya melakukan slayer tapi juga menipiskan. SAYA KAN ENGGAK MINTA DITIPISIN!!!! Asli... pengen banget saat itu juga saya nangis ngeraung-raung di depan dia minta rambut saya dibalikin. Tapi enggak mungkin kan? Dan, sekarang, saya males banget ngeliat rambut saya sendiri. Dibotakin aja sekalian gimana? Kemarin, saya down dan saya pikir akan gila. Sekarang saya masih galau. Gak tau sampai kap...

(tepat) waktu?

Seminggu lebih yang lalu saya menjahitkan baju saya di sebuah binatu kecil pinggir jalan. tidak ada alasan khusus terkait pemilihan binatu mau yang mana, yang murah, yang dekat, yang bagus. alasan saya kesana karena partner saya sudah pernah kesana, daripada harus cari-cari yang lain dan hitung kancing? saya menjahit sebuah long dress sedengkul dengan kain dari Realia, kain untuk seragam. kata ibunya seminggu sudah akan selesai dan saya setuju. seminggu waktu yang cocok, saya pikir. seminggu kemudian lebih sehari, saya datang dan ibunya bilang, "wah, belom jadi, mbak. kemaren bilangnya ora kesusu, kan to ? (enggak keburu-buru)" akhirnya ibunya menjanjikan hari selasa depan. Oke, masalahnya adalah : enggak keburu-buru bukan berarti enggak tepat waktu kan? bukan berarti enggak dikerjain kan? ini sebenernya masalah tradisi orang Jawa yang sangat "toleransi" atau memang orang Indonesia punya masalah dengan waktu? kalau sifat seperti ini dipertahanin dan diha...

jalur 13 JAM

begitu kaki saya turun dari bus, saya berharap "Oh God , apa gua udah di Bali?" atau seenggaknya somewhere yang worth it , sama lamanya perjalanan saya kemaren. permasalahannya sekarang adalah, perjalanan saya hanyalah dari Lampung ke Jogja yang harusnya cuman dan hanya sehari. tapi gara-gara that bloody fucking shit of broken bridge , saya harus rela duduk di bus selama kurang lebih 13 jam lebih lama! bayangkan!! seharusnya saya sampai di terminal Jombor tersayang sambil ditemani panasnya siang khas Jogja dan bukannya malah dinginnya pagi buta dan antrian supir taksi di pinggir jalan depan jalan masuk terminal. lampung oh lampung.. belum pernah saya dikecewakan sebegini parah sama kota kelahiran sendiri. jalan lintas Sumatra yang harusnya bisa ditempuh selama paling lama 3 jam menuju pelabuhan Bakauheuni, sekarang jadi molor 13 jam gara-gara jembatan yang hanya bisa dilewati mobil-mobil kecil seukuran sedan dan jazz kalo enggak mau nyebur jurang di kanan-kirinya dan - m...