16 hours trip, cideng-anyer-cilegon-karawaci-cideng
Saya kangen pantai. Amat sangat.
4 tahun tinggal di Jogja membuat saya akrab dan jatuh cinta pada pantai. Akses yang mudah, kuantitas yang banyak dan beragam, serta transportasi yang memadai, bikin saya kerap menyambangi tempat sejuk nan menawan itu. Meski bukan untuk berenang atau main air atau basah-basahan, melainkan duduk di bawah pohon. Melamun.
Jakarta, setahun sudah lewat dan saya baru sekali main ke pantai. Kembali ke "peristirahatan", itupun harus nyebrang laut hingga terancam muntah-muntah. Karena pantai terdekat di Jakarta, bukan di Jakarta. Hmm.. ada sie, Ancol. Tapi bukan untuk melamun. Karena kicauan anak-anak kecil dan ramainya sampah bertebaran disana, bikin saya cukup mikir sekali. Mending melamun di kamar. Sambil nonton tivi.
Karenanya, seribu terima kasih untuk teman-teman dan mas gula untuk trip ke pantainya Sabtu kemarin. Meski nyaris bubaran sebelum terlaksana, tapi akhirnya sampai juga ke tempat dimana tak ada jarak antara langit dan bumi. Hanya segaris tipis benang yang bergoyang nun jauh di pelupuk mata. Dan saya, bukan hanya melamun, tapi juga ikhlas bergulung-gulung dengan ombak karena saya tahu, akan selalu ada tangan yang menopang dan tubuh yang merengkuh. Saya aman :)
Anyer.
Perjalanan 16 jam. Dimulai dari rumah kos saya pukul 5.30 pagi. Meski weekend, tapi saya dan Dian rela bangun subuh-subuh buta untuk menyiapkan bekal. Kemudian mandi subuh-subuh, dan dijemput om Uqi dan Dimpie setengah 6 pagi. Dua teman beda lantai di kantor. Setelah itu langsung meluncur menjemput Mas Gula. Setengah 7 pagi, perjalanan dimulai.
Perjalanan Jakarta-Anyer - mampir Cilegon sebentar beli sarapan, ditempuh selama kurang lebih 3 jam.
Anyer.
Tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Sepi, panas dan ombaknya tinggi sekali. Hampir sama dengan pantai-pantai di Yogyakarta dan sekitarnya minus saung-saung dan penjaja makanan.
Tapi pantai yang sepi lebih menyenangkan. :P
Makan-ngobrol-main air, bergulung-gulung dengan ombak ditengah terik matahari jam 1 siang, makan, ngobrol, pulang.
Hari masih panjang, pukul 3 sore kami pulang dan berkeliling kota Cilegon dan mampir sejenak di rumah om Uqi. Lanjut hunting makan di Kemang.
Pukul 9 malam, kami mendamparkan diri minum kopi setelah gagal nonton karena telat terjebak macet di Kota Casblanca.
Jam 10 malam, kembali ke pembaringan masing-masing.
Perjalanan panjang yang melelahkan tapi masih kepingin diulang. Terjebak kesibukan kerjaan yang bikin saya cuman pengin hibernasi di kosan atau main yang dekat2 aja dengan mas gula bikin perjalanan panjang yang bikin rahang kram kebanyakan ketawa dan merasakan macet panjang di tengah ibukota jadi semacam hadiah mahal yang jarang didapat.
Terima kasih.
Jadi, next trip kita kemana? :)
4 tahun tinggal di Jogja membuat saya akrab dan jatuh cinta pada pantai. Akses yang mudah, kuantitas yang banyak dan beragam, serta transportasi yang memadai, bikin saya kerap menyambangi tempat sejuk nan menawan itu. Meski bukan untuk berenang atau main air atau basah-basahan, melainkan duduk di bawah pohon. Melamun.
Jakarta, setahun sudah lewat dan saya baru sekali main ke pantai. Kembali ke "peristirahatan", itupun harus nyebrang laut hingga terancam muntah-muntah. Karena pantai terdekat di Jakarta, bukan di Jakarta. Hmm.. ada sie, Ancol. Tapi bukan untuk melamun. Karena kicauan anak-anak kecil dan ramainya sampah bertebaran disana, bikin saya cukup mikir sekali. Mending melamun di kamar. Sambil nonton tivi.
Karenanya, seribu terima kasih untuk teman-teman dan mas gula untuk trip ke pantainya Sabtu kemarin. Meski nyaris bubaran sebelum terlaksana, tapi akhirnya sampai juga ke tempat dimana tak ada jarak antara langit dan bumi. Hanya segaris tipis benang yang bergoyang nun jauh di pelupuk mata. Dan saya, bukan hanya melamun, tapi juga ikhlas bergulung-gulung dengan ombak karena saya tahu, akan selalu ada tangan yang menopang dan tubuh yang merengkuh. Saya aman :)
Anyer.
Perjalanan 16 jam. Dimulai dari rumah kos saya pukul 5.30 pagi. Meski weekend, tapi saya dan Dian rela bangun subuh-subuh buta untuk menyiapkan bekal. Kemudian mandi subuh-subuh, dan dijemput om Uqi dan Dimpie setengah 6 pagi. Dua teman beda lantai di kantor. Setelah itu langsung meluncur menjemput Mas Gula. Setengah 7 pagi, perjalanan dimulai.
Perjalanan Jakarta-Anyer - mampir Cilegon sebentar beli sarapan, ditempuh selama kurang lebih 3 jam.
Anyer.
Tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Sepi, panas dan ombaknya tinggi sekali. Hampir sama dengan pantai-pantai di Yogyakarta dan sekitarnya minus saung-saung dan penjaja makanan.
Tapi pantai yang sepi lebih menyenangkan. :P
Makan-ngobrol-main air, bergulung-gulung dengan ombak ditengah terik matahari jam 1 siang, makan, ngobrol, pulang.
Hari masih panjang, pukul 3 sore kami pulang dan berkeliling kota Cilegon dan mampir sejenak di rumah om Uqi. Lanjut hunting makan di Kemang.
Pukul 9 malam, kami mendamparkan diri minum kopi setelah gagal nonton karena telat terjebak macet di Kota Casblanca.
Jam 10 malam, kembali ke pembaringan masing-masing.
Perjalanan panjang yang melelahkan tapi masih kepingin diulang. Terjebak kesibukan kerjaan yang bikin saya cuman pengin hibernasi di kosan atau main yang dekat2 aja dengan mas gula bikin perjalanan panjang yang bikin rahang kram kebanyakan ketawa dan merasakan macet panjang di tengah ibukota jadi semacam hadiah mahal yang jarang didapat.
Terima kasih.
Jadi, next trip kita kemana? :)
Komentar
Posting Komentar