Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

being independent

menjadi mandiri adalah suatu kebutuhan atau keharusan? saya pikir, setiap orang akan punya jawaban yang berbeda-beda, tergantung dengan persfektif masing-masing. hal apa sih, yang tidak pakai mazhab subjektifitas sekarang? kebutuhan saya pernah menjadi seorang yang sangat mandiri. saya bisa pergi kemanapun saya pengin, sendiri. makan diluar sendiri, nyalon sendiri, jalan-jalan sendiri, bahkan ke pantai untuk melamun, sendiri. itu jauh sebelum saya tahu dan jatuh cinta. saya punya seseorang yang berjalan disebelah saya. menemani makan, ke pantai, jalan-jalan, nonton, nyalon (nunggu di luar), bahkan hanya untuk menghabiskan waktu di ruang tamu rumah kos atau swalayan 24 jam sambil ngobrol dan nyemil. awal-awal jadian, dia selalu ada. kapanpun bersedia menemani. sebisa mungkin meluangkan waktu sibuknya untuk bisa bersama dengan kita. dan saya, tidak lagi pernah sendiri. setelah lama dan seringnya jalan bersama, dia kembali pada kesibukannya. bahkan booking jauh-jauh hari pun tid

tertawa

Gambar
sumber: http:www.farhan-bjm.web.id pernahkan kamu tertawa tanpa tahu kenapa kamu tertawa? untuk alasan apa kamu tertawa? apa yang membuatmu tertawa? dan mungkinkan suatu keharusan hadirnya alasan untuk tertawa. tentu saja. kamu dibilang gila kalau tertawa tanpa sebab. orang bilang tertawa bisa membuat ganjelan di hati meluluh hingga luruh jatuh dan menghilang. hati menjadi plong. tapi bagaimana kalau kamu tertawa terpaksa? kamu memaksakan dirimu tertawa terbahak-bahak hingga menangis. dan kamu menangis sedih guling-guling karena ganjelan hatimu yang tidak hilang-hilang. aku tertawa untuk film yang lucu. seharusnya lucu dan aku tertawa secara natural. tapi anehnya aku tertawa tanpa menikmatinya. aku tertawa dan setelah itu aku berfikir. kenapa aku tertawa. karena ganjelan hati ku pun tidak lantas hilang. pada dasarnya, kamu tertawa ketika kamu merasa bahagia. menemukan sesuatu yang diluar normal dan membuat urat saraf geli kita tergelitik. menurut google, tertawa artinya me

masih terpesona dengan AIR TERJUN SRI GETHUK dan GUA RENCANG

Gambar
Hampir dua minggu saya merasa sangat tidak stabil. kelebihan porsi amarah dan sensitifitas. Sebaliknya saya sangat kekurangan porsi kesabaran. Bukan perkara ada tidaknya teman dekat di sebelah yang biasanya nemenin makan siang, makan malam, dan ngopi tengah malam, atau jadwal mengajar yang hampir seminggu full meski satu harinya hanya 2 jam, apalagi ditinggal orang yang enggak penting buat ditungguin sms-nya sama sekali. Tapi saya benar-benar sangat tidak stabil cenderung emosional. Saya cinta kota ini bahkan mendaulat secara sepihak sebagai rumah kedua. Tapi bukan berarti saya tidak mau lari.. saya ingin melihat yang lain selain huruf, kalimat, asap, gedung, dan alfamart. Saya ingin kembali ke tempat saya melihat tidak terbatas. mencium yang berbau segar. menatap yang hijau. Dan GunungKidul adalah tempat terdekat yang penuh dengan wisata alam. Just name it!! Terima kasih Tuhan untuk kebaikan hati partner yang tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan mengajak saya kesana Sabtu, 16 Jun