Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Jepara (Trus Karyo Tataning Bumi)

Kota Jepara, sebuah kabupaten yang terletak di Provinis Jawa Tengah dengan ibu kota Jepara. Berbatasan langsung dengan pantai Utara, kota ini menjadi singgahan wajib para turis local maupun manca yang hendak menyeberang ke Pulau Karimun Jawa, termasuk saya dan teman saya. Kota dengan kepadatan penduduk 1.095,44 jiwa/km2 ini terkenal dengan kerajinan meubelnya dan tokoh legenda Raden Ajeng Kartini yang lahir dan wafat di kota ini. Minggu lalu, sepulang saya dari Pulau Karimun Jawa, saya dan teman saya menyempatkan diri untuk berkeliling kota sementara menunggu keberangkatan bus kembali ke Jakarta pukul setengah 5 sore. Kebetulan seorang teman dari Kudus juga sedang berada di Pantai Bandengan, dan kami akan menemuinya. Taksi menjadi satu-satunya moda transportasi yang kami pilih karena minimnya jumlah angkutan kota di kota ini. Selain itu becak juga dihindari karen faktor kemanusiaan. Sementara taksi sendiri, menurut mbak yang jaga loket tiket bus, hanya berjumlah 5 buah saja. Da

the perfect imperfect

A perfect coffee from the perfect one. Ups, you're not perfect. But you perfect me. You love the imperfect me perfectly :)

3D2N di Karimun Jawa

Gambar
The Famous Karimun Jawa, mungkin sudah sejak kuliah saya mengidam-ngidamkan pergi ke Pulau nan Terkenal ini. dan sudah sejak kuliah pula semua rencana gagal jalan. Karena dana, waktu dan partner. Dan akhirnya, tanggal 20 Juni kemarin, tepat 1 tahun dari trip terakhir saya ke Pulau Tidung, bersama travelling partner yang juga masih sama, Mbak Ochin. Saya berlabuh di Pulau Karimun Jawa. Wohoooo!!! Awalnya, kami akan pergi bertiga, saya, mbak Chin dan mbak Arum. Tiga teman dari Realia Jogja. Sempat mau ajak murid-murid juga. Tapi seperti tirp-trip lainnya, akhirnya cuman saya dan Mbak Chin –lagi-lagi – yang jadi pergi. Start naik kereta Senja Utama Semarang pukul 19.45 malam, Kamis, perjalanan agak nekat ini dimulai. Karena telat pesan tiket kereta, kami dapat kelas Bisni 180K. sampai di Semarang telat dari jadwal yang seharusnya jam 2 pagi, molor sampai jam 3 pagi. Kami segera bergegas ke luar dan mencegat taksi burung biru menuju terminal Terboyo untuk selanjutnya naik bus tanggun