Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014
Saya cinta kamu. Sekarang. Mudah-mudahan sampai nanti. Amin - esti kinasih/stil... -

jogja - rumah yang tidak lagi sama

Satu tahun yang lalu, saya menghabiskan 4 tahun jatah kuliah saya di kota sederhana dan bersahabat ini, jogja. Sebagai mahasiswa yang punya banyak waktu kosong, tugas utama saya selain belajar dan tidur adalah jalan-jalan, apalagi dilengkapi dengan motor sendiri. Jogja itu seperti surga buat saya. Bebas dan menyenangkan. Bikin sakau. Hampir semua sudut kota saya datangi. Mulai dari wisata kuliner sampai jelajah alam hingga pelosok hutan saya lakoni, naik motor. Kadang sendiri, kadang ramai-ramai. Saya jatuh cinta dalam-dalam sama jogja. Kota ini layaknya stasiun, tempat kamu mulai perjalananmu kemanapun. Semua kota terasa dekat. Saya bisa pergi kemanapun yang saya mau. Selama masih di pulau jawa. Dari jogja, semua akses komplit. Batu, dieng, solo, cirebon, temanggung, semarang, dan lain- lainnya. Kota ini layaknya pasar pagi. Kamu bisa menemukan banyak warung makanan diman-mana, dari yang seiman dengan kantong, samapi yang cocok dengan tanggal muda. Kamu bebas dari kelaparan. Kam

the unspoken words

Ada yang berubah. Ia bergetar dalam diam. Ia terluka dalam sepi. Ia menangis dalam hati. Ada yang berubah meski itu tidak terlihat. Merambat diam-diam. Tapi ia berubah. Ia merubah yang ada menjadi kosong. Yang ada menjadi hilang. Menguap dalam pelukan dan rengkuhan kedua tangan. Erat. Tidak ada yang menyadari ketika ia memilih pergi sendiri. Perlahan meninggalkan segalanya. Perlahan namun pasti ia tidak lagi menoleh ke belakang. Tujuannya sudah pasti, sudah tergenggam dan tidak akan dilepaskan. Ia yang membatunya, hingga ia benar-benar pergi. Ada yang berubah. Ia berduka dalam senyum bahagia. Tanpa rengkuhan hangat. Ada yang berubah. Semuanya pasti berubah. Hidup berubah. Ia pun berubah. Waktu berubah. Perlahan.., tangisnya akan mereda, lukanya akan terobati, diamnya akan berbicara, namun rasanya tetap sama. Karena ruang kosong itu, Hanya milik seorang. Tiap ruangnya telah terlengkapi,. Tidak akan terganti. Saya, atau dia. Hanya ia.

16 hours trip, cideng-anyer-cilegon-karawaci-cideng

Gambar
Saya kangen pantai. Amat sangat. 4 tahun tinggal di Jogja membuat saya akrab dan jatuh cinta pada pantai. Akses yang mudah, kuantitas yang banyak dan beragam, serta transportasi yang memadai, bikin saya kerap menyambangi tempat sejuk nan menawan itu. Meski bukan untuk berenang atau main air atau basah-basahan, melainkan duduk di bawah pohon. Melamun. Jakarta, setahun sudah lewat dan saya baru sekali main ke pantai. Kembali ke "peristirahatan", itupun harus nyebrang laut hingga terancam muntah-muntah. Karena pantai terdekat di Jakarta, bukan di Jakarta. Hmm.. ada sie, Ancol. Tapi bukan untuk melamun. Karena kicauan anak-anak kecil dan ramainya sampah bertebaran disana, bikin saya cukup mikir sekali. Mending melamun di kamar. Sambil nonton tivi. Karenanya, seribu terima kasih untuk teman-teman dan mas gula untuk trip ke pantainya Sabtu kemarin. Meski nyaris bubaran sebelum terlaksana, tapi akhirnya sampai juga ke tempat dimana tak ada jarak antara langit dan bumi. Hanya s