Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Idul Adha Tanpa Daging, Tak Lengkap Rasanya?

Hampir di seluruh pojok perumahan, perkampungan, perkantoran, sekolahan, masjid ataupun mushola saling berlomba memotong hewan kurbannya, baik itu kambing atau sapi. Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh segenak umat Muslim ini, baik yang sudah bergelar haji atau yang masih tidak punya gelar, memang tidak semeriah Hari Raya Idul Fitri yang bisa dirayakan seminggu penuh, bahkan beberapa daerah bisa merayakannya selama sebulan. Akan tetapi, Hari Raya ini hanya dirayakan selama satu hari. Yang special di hari ini adalah kebiasaan sejak zaman Nabi yaitu memotong hewan kurban yang berarti seharian makan daging sampai enek. Kebiasaan makan daging seharian penuh itu dan bisa sampai berhari-hari – kalau persediaan banyak sekali – mungkin bisa dibilang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Baik yang muslim ataupun non muslim, karena di lingkungan rumah saya yang lama, tradisi kurban tidak dilakukan sesuai dengan tujuan awal perintah kurban itu sendiri, yaitu member

Nglanggeran lanjut Candi Ratu Boko

Gambar
pagi yang menyejukkan tapi tetap menyiapkan jas hujan. karena percayalah, dimusim hujan seperti ini.., tidak bisa diramalkan kapan akan turun hujan. walaupun panas mentereng hingga membuat orang-orang malas keluar rumah, tapi beberapa menit kemudian bisa tiba-tiba saja mendung datang dan langsung brrrssssss.... hujan turun enggak kira-kira derasnya. oke, kembali lagi dengan perjalanan kami (saya, mas yusfi, dan sani - tiga orang yang sepertinya akan menjadi tokoh utama di blog saya ini :P) dengan maksud awal adalah survey gunung api purba (nglanggeran) di gunungkidul, wonosari. perjalanan dimulai pukul setengah sembilan pagi dan dalam waktu 30 menit kami sudah sampai. karena ternyata tempatnya tidak begitu jauh. sebuah tempat yang indah dengan gunung batunya yang bertingkat. di daerah gunung kidul, memang akan sering kita temui bukit-bukit yang seperti tersusun dan batu karang super duper besar. loh kog? yap! sejarahnya dulu itu, gunung kidul adalah lautan yang kemudian surut dan

PMS sejahat liontin horcrux

sepertinya saya bisa bilang bahwa hampir semua wanita yang sudah merasakan PMS semasa hidupnya dan menggemari buku Haary Potter yang terkenal versi ke-7 akan bisa sangat menghayati bagaimana liontin tersebut mempengaruhi perasaan yang memakainya. seperti Ron yang jadi gemar mengeluh dan mengoceh hingga klimaksnya ia berkata-kata kasar pada Harry dan pergi keluar meninggalkan kedua temannya oke, saya tidak akan membahas masalah Harry Potter dan semuanya karena film terakhir pun sudah diputar dan saya yakin kalian lebih mengerti dan hapal di luar kepala dibandingkan saya. tapi apa yang dilakukan oleh liontin tersebut kepada pemakainya bisa saya sandingkan dengan PMS yang mempengaruhi mood dan perasaan yang sedang mendapatkannya. betapa perempuan-perempuan yang sedang mengalami PMS akan mendapatkan kondisi emosi yang tidak stabil. menjadi begitu sedih, begitu melow , begitu cepat marah, dan begitu labil. sepertinya apapun yang ada di hadapan kita, apapun yang kita dapatkan, apapun yang