Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Hire Me Pleaaseee....!!

Gambar
Finally February comes.., first day in this month. it means one thing. it's already 2 months since i graduated last November and i am still jobless. Oh nooo..., meniru ucapan pembuka di salah satu reality show : "Marry me, please.. please.. please..!", maka saya menggantinya dengan, : "Hire me please.. please.. please...!" apply.. sent..apply...sent... masa' udah lebih dari dua bulan gini, saya masih enggak ada pekerjaan yang berprospek. yaaaah.., walaupun bukan karena saya yang enggak mau kerja atau malas nyari pekerjaan. saya sudah sangat rajin mencari pekerjaan. apply kesana kesini. ke perusahaan apapun yang menurut saya berpeluang besar buat saya dan seiman dengan jurusan saya. dan beberapa hari kemarin, saya sudah dapat panggilan. tapi yang namanya memang belum rejeki saya kali yah, belum jodohnya juga.., panggilan tes itu hanya berselang dua hari dengan pelaksanaan tes yang bertempat di Yogyakarta. jam 8 pagi pula. Helllooooowww.! Spada, gua d

Mendadak ke Semarang

Gambar
Maret, 2010 Sejak pertama kali saya mendengar cerita tentang Semarang dan apa saja yang menjadi daya tariknya (baca: Lawang Sewu), saya langsung mengambil kesempatan apapun untuk bisa pergi kesana. makanya, begitu ada niat dadakan dari temen-temen untuk pergi kesana backpackeran, saya langsung ngacung tinggi-tinggi: I AM IN!! Count me in!! Yeaahh!..,  niat dadakan ini nyatanya beneran jadi niat dadakan, karena besoknya, kita langsung janjian ketemu di Stasiun Tugu untuk naik kereta (ehm.., lupa namanya ^^v) yang tujuannya bisa langsung nyampe di Semarang. tapi sialnya, setelah ditunggu setengah jam, ternyata kereta tidak kunjung datang. alasannya? Anjlok di tengah jalan. Great!, setelah putar otak bahkan sampai ada wacana batal, akhirnya kita memutuskan untuk tetap naik kereta, Prameks, ke Solo, dan lanjut naik Bus Eka ke Semarang. Deal! Secara umum, perjalanan ke Semarang bisa dibilang lancar. kecuali waktu untuk pertama kalinya saya merasakan ngejer-ngejer bus di jalan Solo.

my buddy (lately)

Today, for the first time in my jobless day at home, finally my friend came and asked me out. Yippie! How happy i was. well, he is my friend at senior high school, and then he moved to Solo to study in UNS and i moved to Yogya. surprisingly, we kept in touch when almost all of my close friends were lost in contact with me. we kept message by phone or social media like facebook and we also went out together when i went back home once. he taught me billiard at that time. and he came back when i told him that i am home too. we went to Pahoman to eat Siomay and had some conversations about Lampung now and how it used to be. after that we went to Moka (Mall Kartini) to Cellphone Center. found out if they can sett my internet on phone or not. after around 15 minutes, they gave up on it. they said that i should change my provider that has internet setting automatically. Geeeezzzzz!!! well, both of us were don't have any ideas of where we wanna go next. so we decided to go home. be

Pasuruan : Sri Tandjung oh Sri Tandjung

saya suka sekali jalan-jalan. kemanaaaaaa pun itu. tanpa harus menunggu jadwal stress mingguan atau libur beneran, i'll make my own holiday! Hahaha.., sebenarnya sudah dari dulu sekali, setelah saya tidak mabok-an lagi kalo naik mobil dan tidak alergi lagi sama bau parfum mobil, hobi dan minat jalan-jalan saya bisa tersalurkan. kalau masih di bawah ketek orangtua, aksi jalan-jalan saya kebanyakan terbatas hanya di dalam kota dengan keluarga. pantai yang paling jauh. sementara yang keluar kota, seringnya dalam rangka acara - sekali lagi - keluarga, juga denga keluarga (besar). Hmm.., serombongan besar ke Cilacap mengantar kakak sepupu nikahan dengan nyewa mini bus adalah pengelaman pertama yang luar biasa. soalnya, keluarga besar dari ibu saya kebanyakan para komedian. jadi bisa dipastikan, sepanjang perjalanan jadi seperti panggung stand comedy berjalan. Pernah juga ke Palembang dalam rangka menengok kakak sepupu yang baru melahirkan. dan akibat bude yang enggak bisa kena AC,

i am soooo not up to date

Gambar
Fashion? well, since i was a little girl, my first style-i-want-to-be-like is my sister. i dont know why but i always love and super like everything she has and anything she buy. that's why almost a half of clothes in the closet are hers. it is not only because we have the same size of clothes or because of the common reason that younger sister will always get the secondhand stuffs from her older sister, but it is more because i like her style. most of her style. but in this my not-up-to-date-style, i believe that deep down in myself i have that my own style. my own fashion! i believe in that! why? because sometimes there are some items that i bought is being favorite by people out there. YEAY!! that is sooooo amazing. the feeling of being like (even it happens only for your things) can be sooooo awesome. just like my skull ring: everybody just like it! :D that is why, as long as i believe that there is a style on my-not-up-to-date-style, i don't have to be or to

The New Me (Insya Allah)

Gambar
reading what i have written yesterday and reading what she had written for a whole of her life really make me down. well, honestly that was what will happen to me when i am in a bad emotions, alone, and bloody hungry. i realized that i was really treated my self so unfair. especially to Allah. The One who already blesses my life with all i have during this time. and you. yes you, Di. whoever you are. you has given me the mirror. that i must see my self. you encouraged and strengthen me by your writings. thank you so much! and here i am. i know that my life has been soooooo simple and boring. but, so what??? and i am too afraid and too not confidence to try many new things. and nooooww... lets do many new things! in many new colors! Yes..   Today is all about RED and gothic? huahahaha.. surely i am blind of fashion

it's grey and getting more abstract

since when - i'm not sure either - i do not know what i wanna do, what i want. when i was just a little kid, all that i know is just i want to be like you. you are my big superstar. only you. and they want it, too. it should be. you are everything. you got everything. you had everything. you achieved everything. perfectly. and i want to be like you. that's all i need to be. well, i blame my self for that. for being so naive and so innocent and failed to find that every single human were created to be different. it's normal to be different. and i am not normal if i want to be the same. i am not normal until now. and now, here i am. 22 years old, mature enough to define what is good and bad. but i am still here. a 5 years old kid trapping herself in an old body. i still can not find what i exactly do want. and it hurts when they still try to make it as usual. even when i already have my decision. but still, what can i do is defend my self. force my self to

seandainya waktu bukan berlari tapi merangkak..

Gambar
  Berasa tidak bagaimana kita kelelahan mengejar larinya waktu yang seperti dikejar setan. Kita kecapaian hingga mengurut-ngurut dada dan sesekali tersengal-sengal memegangi perut. Tapi apakah kita juga berlinangan air mata? Merasa waktu yang kita lewati serasa tidak berarti dan kita ingin mengulangnya?   Tapi ya, mungkin kita berlinangan air mata. Kita menangis bersama, karena kelelahan, tapi bukan karena penyesalan. Kita berlinangan air mata sambil tersenyum membayangkan. Betapa sudah banyaknya waktu yang kita lewati bersama-sama, kegilaan, diluar batas normal, kita menggila dan kita bahagia. Kita sama sekali tidak menyesal sudah berlari kesetanan melewati banyak waktu dibelakang.   Dan sekarang, malam ini, saat ini dan mungkin bisa besok, lusa, minggu depan, bulan depan, taun depan atau bahkan ketika kita sudah ringkih dan tidak mampu menopang tubuh sendiri, sibuk mencari kacamata, dan agak sedikit pikun, kita masih bisa membuka buku waktu kita bersama. Mungkin a

si bapak penjual empek-empek

ada satu sosok, seorang bapak-bapak, dengan usia yang sepertinya sudah sangat manula. saya tidak kenal dia. bicara pun belum pernah seingat saya. tapi entah kenapa, dia seringkali tertangkap ujung mata. dia seorang penjual empek-empek keliling. berjalan bermil-mil membawa kerangjang berisi empek-empek bikinan sendiri (saya rasa) di tangan kanan, dan sebauh jerigen berisi cuko di tangan kiri. sejak saya SD sampai sekarang saya lulus universitas dan kembali ke kampung halaman, saya masih melihat si bapak berkeliling berjualan. sosoknya masih sama. tinggi menjulang dengan kulit berwarna coklat gelap, kurus, dengan rambut yang nyaris putih semua dan sebuah kupluk. masih sama seperti dulu, lebih dari sepuluh tahun yang lalu. entah komitmen, konsisten, kesetiaan atau memang tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukannya, tapi ia masih tetap awet berjualan empek-empek secara manual. berkeliling dari pagi sampai sore. meskipun sekarang penjual empek-empek sudah menjamur dimana-mana,

Jalan-jalan a.k.a melihat dunia

Gambar
Tidak ada cara yang lebih menyenangkan untuk melepas penat selain jalan-jalan.  Meregangkan urat mata dari serentetan huruf dan angka. Meregangkan otot tubuh dari duduk di belakang meja dan menghadapi laporan bertumpuk-tumpuk. Bahkan profesi mengajar yang sangat menyenangkan dan hanya membutuhkan waktu minimal 2 jam per hari pun bisa membuat saya ingin lari ke gunung.  Jangan dikira jalan-jalan hanya terbatas pada beli tiket pesawat dan ngeluyur di negara/kota orang sambil belanja berjut-jut, mari kita telaah jalan-jalan ala mahasiswa dan pekerja part time.. Untuk saya, duduk manis di warung kopi sama dengan melepas lelah. Sendiri atau sama teman, dengan headphone di telinga, dengan secangkir cafelatte, kopi hitam, coklat panas, teh anget, sudah kenikmatan bak surgawi sekali. Tidur siang, selonjoran sepanjang hari sambil browsing/menulis/nonton tivi, berasa pengangguran sehari adalah kenikmatan lainnya yang enggak perlu keluar duit. Cukup menyediakan kopi sach

saya dan kenyataan masa kini #1

Gambar
Jujur, dari hati yang paling dalam, saya bersalah pada banyak orang pada masa silam. dan saya lebih bersalah lagi karena melewatkan banyak kesempatan untuk memperbaikinya. entah mereka merasa saya bersalah atau tidak, tapi saya bersalah. dalam arti sebenarnya. saya meninggalkan begitu banyak cerita indah yang tidak selesai. dan saat mau memperbaikinya (bukan melanjutkannya) saya terbentur pada sebuah tembok tinggi bernama KENYATAAN dan PERUBAHAN. orang-orang berubah! mungkin mereka marah. tidak! mereka memang marah. pada cerita yang terlanjur saya buat dan menempatkan mereka sebagai pemeran utama. terutama pada saya yang memproduserinya. dan buruknya saya, saya selalu meninggalkannya terbengkalai. tiba-tiba menghilang. dan begitu kembali, kondisi lapangan tidak lagi sama. mereka tidak membiarkan saya memperbaikinya. mereka menolak saya untuk minta maaf. saya bersalah banyak pada kaum Adam. kaum yang begitu dekat dan mudah dekat dengan saya. entah karena pada dasarnya saya ada

Jogja - never ending love

Gambar
seperti mereka yang lainnya.., yang datang ke Yogya dan pergi pada akhirnya. seperti mereka yang melalui berbagai macam pengalaman baik, buruk, manis, dan pahit di Yogya, seperti mereka yang senantiasa bilang : "meninggalkan Jogja adalah hal paling sulit yang pernah dilakukan," "meninggalkan Jogja seperti meninggalkan separuh jiwamu disana," sama seperti itulah saya satu minggu yang lalu.., jauh sebelumnya, ketika baru datang, ketika baru pertama kali menjelajahi dan memperawani Jogja, ketika pertama kali mengenal "kebebasan" di Jogja, tidak pernah terbersit dalam pikiran saya sekalipun, bahwa perjalanan ini ada ujungnya, sekolah saya akan selesai, dan kehidupan ini akan berakhir. kehidupan di Jogja yang seperti mimpi indah sekaligus buruk. bahkan satu - dua bulan sebelum akhirnya saya ditampar dengan kenyataan bahwa saya sudah lulus. saya wisuda. saya masih menolah memikirkan kenyataan bahwa saya harus akan hengkang dari Jogja secepatnya. hanya