Nglanggeran lanjut Candi Ratu Boko
pagi yang menyejukkan tapi tetap menyiapkan jas hujan. karena percayalah, dimusim hujan seperti ini.., tidak bisa diramalkan kapan akan turun hujan. walaupun panas mentereng hingga membuat orang-orang malas keluar rumah, tapi beberapa menit kemudian bisa tiba-tiba saja mendung datang dan langsung brrrssssss.... hujan turun enggak kira-kira derasnya.
oke, kembali lagi dengan perjalanan kami (saya, mas yusfi, dan sani - tiga orang yang sepertinya akan menjadi tokoh utama di blog saya ini :P) dengan maksud awal adalah survey gunung api purba (nglanggeran) di gunungkidul, wonosari. perjalanan dimulai pukul setengah sembilan pagi dan dalam waktu 30 menit kami sudah sampai. karena ternyata tempatnya tidak begitu jauh. sebuah tempat yang indah dengan gunung batunya yang bertingkat. di daerah gunung kidul, memang akan sering kita temui bukit-bukit yang seperti tersusun dan batu karang super duper besar. loh kog? yap! sejarahnya dulu itu, gunung kidul adalah lautan yang kemudian surut dan menjadi daratan.sampai sekarang pun, saya masih tidak habis pikir, lalu kemanakah air laut yang tadinya setinggi gunung-gunung itu?? dan mungkin saja, gunung api purba yang kami datangi ini, merupakan gunung api yang berada di bawah laut.
Gunung Api Purba, Nglanggeran |
kami tidak terlalu lama berada di sana, karena mas yusfi pun harus kembali. dia ada kelas pukul 11 siang. meskipun sebenarnya kami masih ingin melihat lokasi secara pasti. tempat kami akan camping dua minggu lagi. :)
setelah dari gunung api purba, saya dan sani melanjutkan perjalanan ke Ratu Boko. sebuah situs seperti candi, hanya saja lebih besar dan lebih seperti sebuah kerajaan. karena ternyata di kompleks situs ini, terbagi menjadi beberapa kawasan. ada kolam, gua, keputren, semacam pendopo, beberapa pintu gerbang atau gapura, dan beberapa lahan yang saya curiga sebagai taman pada masa lalunya.
bagaimana? sudah kelihatan bagaimana megahnya situs ini? well, sebenarnya akan lebih terlihat megah, ketika kita naik dan melihat secara keseluruhan. meskipun semua bangunan sudah hampir rata dengan tanah. dan hanya ada beberapa yang baru direnovasi. tapi, kalau saya dan sani sendiri, kami sangat amat terpukau dengan sisa-sisa kejayaan di masa lalu ini. kalau sudah hancur begini saja masih terlihat megah. bagaimana zaman dahulu? ketika bangunan masih utuh berdiri dan orang-orang masih hilir mudik menggunakan bangunan tersebut. tidak bisa dibayangkan. karena itu saya sering bermimpi, kalau saja pintu kemana Doraemon benar-benar ada. saya ingin sekali bisa pergi ke zaman dahulu. ketika kerajaan-kerajaan besar di Indonesia masih berjaya. saya ingin lihat bagaimana bangunan-bangunan zaman itu, dan apakah pakaian mereka se-seksi yang sering di gambarkan pada pemeran-pemeran film seperti Tutur Tinular, Angling Dharma, Misteri Gunung Merapi, dan lain sebagainya yang mengambil setting kerajaan zaman dahulu.
kami juga menemukan beberapa belas kolam, baik kolam berukuran kecil maupun besar yang terbagi ke dalam dua area. saya dan sani sempat beradu pendapat apakah ini kolam renang seperti yang kami miliki pada masa ini? kolam yang besar untuk raja dan selir-selirnya, sementara kolam yang kecil untuk para anak-anak raja. tapi saya sempat ragu karena kolam tersebut sangat dalam.bahkan lebih seperti goa vertikal karena kedalamannya yang tidak akan ditemui pada kolam renang pada masa ini. meskipun adanya tangga-tangga pada ukiran batu yang seperti pijakan untuk orang-orang naik dan turun. tapi apa iya sedalam itu? kami juga sangat terpesona dengan pembuatan kolam tersebut. sebagaimana kolam-kolam tersebut merupakan lubang yang dibuat pada sebuah batu. dan bagaimana cara orang-orang zaman dahulu melubangin lantai batu dengan sebegitu halusnya dan rapinya? belum bisa dibayangkan dengan logika. sungguh!
Beberapa kolam besar yang dicurigai sebagai tempat mandi kelurga kerajaan zaman dulu |
pada awalnya, kami pikir tidak butuh waktu lama untuk bisa mengelilingi kompleks situs ini. tapi ternyata kami butuh sekitar 2 jam-an. dan itu cukup membuat sani terengah-engah. hahaha.., dia butuh lebih banyak joging daripada saya sepertinya. dan disana juga sudah dibuat beberapa spot taman untuk duduk melepas lelah. walaupun masih harus berhati-hati dengan beberapa anjing yang berkeliaran bebas di venue. aha!! dan beberapa warga juga menernakkan domba mereka di kawasan itu juga! pemandangan yang sedikit tidan sinkron. hahaha.., tidak apa-apa lah.
yah, itulah sekelumit cerita dari jalan-jalan kami di Jofja yang - padahal - sudah kami tempati selama hampir 3 tahun dan baru kali ini kami kunjungi. sedikit ironis... :P, tapi kami memang baru menyempatkan diri untuk menikmati keindahan Jogja yang hampir tersembunyi dan tidak terpublikasi dengan baik sebelum akhirnya 'ditendang' karena sudah meluluskan diri dari pendidikan formal.
Komentar
Posting Komentar