masih terpesona dengan AIR TERJUN SRI GETHUK dan GUA RENCANG

Hampir dua minggu saya merasa sangat tidak stabil. kelebihan porsi amarah dan sensitifitas. Sebaliknya saya sangat kekurangan porsi kesabaran.

Bukan perkara ada tidaknya teman dekat di sebelah yang biasanya nemenin makan siang, makan malam, dan ngopi tengah malam, atau jadwal mengajar yang hampir seminggu full meski satu harinya hanya 2 jam, apalagi ditinggal orang yang enggak penting buat ditungguin sms-nya sama sekali. Tapi saya benar-benar sangat tidak stabil cenderung emosional.

Saya cinta kota ini bahkan mendaulat secara sepihak sebagai rumah kedua. Tapi bukan berarti saya tidak mau lari.. saya ingin melihat yang lain selain huruf, kalimat, asap, gedung, dan alfamart. Saya ingin kembali ke tempat saya melihat tidak terbatas. mencium yang berbau segar. menatap yang hijau.

Dan GunungKidul adalah tempat terdekat yang penuh dengan wisata alam. Just name it!!

Terima kasih Tuhan untuk kebaikan hati partner yang tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan mengajak saya kesana Sabtu, 16 Juni 2012.

Air Terjun Sri Gethuk dan Gua Rencang adalah satu paket tempat wisata yang berada kurang lebih 1,5 jam dari Yogya. terletak di Desa Bleberan. Tidak sulit menemukan tempat wisata ini karena memang sudah dikelola dengan baik dan terpasang plang-plang di sepanjang jalan menuju tempat ini. Hanya saja jalan ketika sudah hampir mendekati lokasi mengecil dan tidak serata jalan sebelumnya. Beberapa masih berupa tanah dan hanya disemen di sedikit sekali bagian.

Seperti yang saya baca di blog-blog pengunjung Air Terjun Sri Gethuk lainnya, lokasi ini masi terbilang asri, terawat dan menyegarkan. Tidak banyak fasilitas yang bisa ditemukan. Tapi fasilitas fital seperti kamar mandir tentu bisa anda dapatkan meskipun berstandar tempat-tempat wisata kelolaan warga. ada beberapa warung kecil yang menyediakan dari mulai pecel lele, mie ayam, sampai es kelapa.

Untuk bisa sampai di Air Terjun, pengunjung harus melalui sungai sejauh beberapa meter menggunakan rakit buatan warga yang terbuat dari tong dan besi. tapi aman, kog. Karena pengunjung yang naik pun, dibatasi jumlahnya. warga hanya menyediakan sekitar 3 rakit yang beroperasi bolak balik dari tempat naik sampai Air Terjun. Harga per pengunjung Rp 7,500 (dewasa) dan Rp 3,000 (anak-anak). Sebelumnya pengunjung juga ditarik biaya sebesar Rp 3,000 (per orang) dan Rp 1,000 (per motor) waktu memasuki area wisata.

rakit dari tong untuk menyusuri sungai menuju Air Terjun


Perjalanan untuk sampai di Air Terjun hanya sekitar 5 menit. Dan begitu sampai... huaaahhh.. keren!

Saya tidak yakin ketinggiannya mencapai berapa meter, tapi Air Terjun ini cukup tinggi dengan 3 aliran air yang jatuh kebawah dan terpecah menjadi beberapa air terjun mini yang mengalir turun hingga bermuara ke aliran sungai Oyo. Airnya dingin dan segar dan masih terbingkai dengan lebatnya pepohonan dan rumput ilalang di kanan-kiri yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat dan berteduh. Mengingat cuaca panas nyegrak. Selain itu airnya yang jernih, bening membuat beberapa pengunjung lain memutuskan untuk berenang dengan pelampung yang juga disewakan di are tersebut. Hanya saja saya tidak tahu berapa sewanya.

Untuk saya dan partner saya, tempat ini tidak cukup kalau hanya di abadikan dengan kamera yang punya daya simpan terbatas. harus datang dan melihat sendiri. Merasakan kesegarannya, merasakan deburan airnya yang menyiram saat anda berpose di dekat jatuhnya air.

Semakin matahari bersinar terik, pengunjung semakin datang dan saya semakin terintimidasi. Maaf sekali tapi saya tidak terlalu suka tempat yang ramai karena tidak lagi membuat saya nyaman. Bad habit.

karena itu saya dan teman saya memutuskan kembali dengan menumpang rakit lain dengan penumpang lainnya. Setelah itu kami pindah ke Gua Rencang yang hanya berjarak sekitar 7 menit dari Air Terjun Sri Gethuk. Di luar dugaan, saat kami sampai gua ini pun sepi pengunjung. Seperti waktu pertama kami datang ke Air Terjun.

Memasuki Gua Rencang, seorang tour guide menemani yang merupakan pemuda karang taruna, dan seorang anak kecil memberikan sepasang senter dengan harga sewa seikhlasnya.

Dari awal, saya lebih tertarik dan penasaran untuk mengunjungi Gua ini. Karena lewat photo-photo dan cerita teman-teman yang sudah lebih dulu datang ke tempat ini, saya melihat sebuah gua dengan pohon besar ditengahnya. Dan cerita serta photo memang semegah yang saya lihat sendiri. Subhanallah..

Dari sejarah yang diceritakan pendamping kami, Gua ini ternyata merupakan salah satu tempat pelarian sesepuh dari Kerajaan Mataram Kuno, dilanjutkan juga dengan tempat persembunyian dan menyusun strategi oleh tentara Indonesia saat melawan penjajah. terbukti dengan peninggalan gambar garuda yang dilukis entah menggunakan apa di dinding Gua terdalam. Karena gambar sangat persis dengan aslinya dan meskipun digosok-gosok dengan air, gambar tersebut tidak hilang warnanya.

Saking besarnya gua ini, pendamping menawarkan beberapa paket wisata untuk mengadakan acara di dalam gua. Sebelum gua dijadikan sebagai tempat wisata pun, penduduk sekitar membangun tempat bermain badminton di dalamnya.

Tidak sampai setengah jam, kami pamit dan kembali pulang ke Yogya.

Saya sendiri berharap, perjalanan wisata alam hari itu bisa menjadi pengisi baterai selama berminggu-minggu sebelum terjun bebas lagi dengan rutinitas les, mengajar, tugas akhir, dan ditinggal partner ujian. GREAT!

Air Terjun Sri Gethuk

Goa Rencang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat berkurang umur

Roti Goreng Isi Coklat