andai mereka yang hendak pergi, diberikan kesempatan meninggalkan pertanda lebih dulu...
banyaknya jumlah digit usia dan kedewasaan seseorang tidak pernah menentukan kesiapan seseorang dalam menghadapi perpisahan. apalagi perpisahan yang dilakukan satu arah. tiba-tiba pergi. yang ditinggalkan bahkan merasa hanya seperti mimpi. sebentar ada, sekilas sudah hilang. hanya tersisa jasad, yang tidak mungkin diajak bercanda lagi.
jatuh bangunnya seseorang menikmati pahitnya hidup tidak lantas menyiapkannya menghadapi perpisahan. apalagi bila sejumlah rencana telah dipersiapkan matang dan hanya tinggal menunggu waktu pelaksanaannya. sejumlah agenda senang-senang dan kegiatan, hanya tinggal menjadi rencana. Allah.. punya rencana.
ini salah satu rencanaNya, yang tiba-tiba dan diluar rencana manusia.
Innalilahi Wa Innalilah Roji'un.
ini bukan selamat tinggal. karena doa sepenuh hati dan dipanjatkan rutin dengan ikhlas masih menjadi penghubung antar dua alam.
Semoga Tenang dan Diterima di sisiNya, Pakde.
Komentar
Posting Komentar