3D2N di Karimun Jawa
The Famous Karimun Jawa, mungkin sudah sejak kuliah saya mengidam-ngidamkan pergi ke Pulau nan Terkenal ini. dan sudah sejak kuliah pula semua rencana gagal jalan. Karena dana, waktu dan partner.
Dan akhirnya, tanggal 20 Juni kemarin, tepat 1 tahun dari trip terakhir saya ke Pulau Tidung, bersama travelling partner yang juga masih sama, Mbak Ochin. Saya berlabuh di Pulau Karimun Jawa. Wohoooo!!!
Awalnya, kami akan pergi bertiga, saya, mbak Chin dan mbak Arum. Tiga teman dari Realia Jogja. Sempat mau ajak murid-murid juga. Tapi seperti tirp-trip lainnya, akhirnya cuman saya dan Mbak Chin –lagi-lagi – yang jadi pergi.
Start naik kereta Senja Utama Semarang pukul 19.45 malam, Kamis, perjalanan agak nekat ini dimulai. Karena telat pesan tiket kereta, kami dapat kelas Bisni 180K. sampai di Semarang telat dari jadwal yang seharusnya jam 2 pagi, molor sampai jam 3 pagi. Kami segera bergegas ke luar dan mencegat taksi burung biru menuju terminal Terboyo untuk selanjutnya naik bus tanggung.
Jarak stasiun Tawang – terminal Terboyo enggak terlalu jauh, pakai Argo hanya sekitar 20K. turunnya di luar terminal saja, karena memang bus-bus tanggung menuju Jepara sudah antri mangkal disana. Kami segera naik, berhubung bus masih kosong, kami bisa pilih duduk di bangku paling depan sebelah pak supir. Semarang-Jepara cukup 20K saja.
Sekitar pukul 4 pagi, bus akhirnya berangkat. Agak deg-degan juga karena kapal ekspress yang akan kami tumpangi menuju Karimun Jawa tiba-tiba menjadi jam 8 pagi. Sementara jadwal sebelumnya dari tour kami adalah pukul 2 siang. Tapi syukurlah, pukul 6 pagi tet, kami sampai di terminal Jepara. Sebenarnya jarak terminal ke pelabuhan dekat, tapi karena sudah lelah dan lumayan masih ngantuk, kami memutuskan untuk naik becak. 20K
Ternyata pelabuhan masih sepi. Ada sie, beberapa calon penumpang juga. Karena masih sekitar 1,5 jam lagi untuk berangkat, akhirnya bisa istirahat..
Jam setengah 8, kami sudah bisa masuk ke dalam kapal. Duduk manis. Ternyata kapalnya lumayan bagus. Dibandingin perjalanan kami sebelumnya ke Pulau Tidung yang sangat mengenaskan. Naik perahu tongkang, duduk berdempetan. Tanpa pengaman. Kapal yang ini lumayan mirip dengan speed boat dari Singapore ke Batam. Hanya lebih banyak jumlah penumpangnya.
Jam 8 tet, kapal berangkat. Daaaaan.. satu jam pertama saya mati-matian bertahan dari rasa mual karena kapal yang bergoyang hebat menerjang ombak. Sampai akhirnya menyerah. Muntah sejadi-jadinya. Hiks. Malu.
Sampai di Pulau Karimun Jawa jam 10 pas. Ketemuan dengan Mas Penyu, guide kita dan 4 orang anggota tour lainnya, Mba Puji, Mas Ipung, Mas Imron, dan Mas Abdur. Sama-sama dari Jakarta dan bekerja di AIS (Australian International School). Naik mobil kita menuju penginapan Azza. Sebuah homestay yang nyaman sekaliii.. ada 4 kamar, dan masing-masing kamar hanya diisi oleh dua orang. Kamar mandi dalam, tempat tidur king size, bersih dan ada kipas angin. Di luar kamar ada tempat untuk duduk-duduk, dengan tivi, dispenser, stock kopi dan teh plus meja makan.
Sekitar jam 2-an siang, selepas cowok-cowok Jumatan, kita mulai tournya. Bersama guide kapal Pak Fi’un. Dengan menumpang kapal nelayan, rombongan kita bertambah 2 orang lagi, Ferry dan Ilfan, sama-sama dari Banjarmasin.
Spot pertama kita ke Pulau Menjangan Kecil untuk snorkelling. Begitu kapal berhenti, ikan-ikan kecil langsung menyerbu. Lucu sekaliiii.. mereka kayaknya sudah kenal dengan manusia. Tahu akan diberi makan roti. Jadi tidak masalah berenang dengan para manusia. Disini, terumbu karangnya yang paling bagus. Masih terawat apik dan berwarna-warni. Tapi karena belum terbiasa memakai kaki katak, saya enggak pakai. Akibatnya telapak kaki saya tergores-gores. Masih perih sampai pulang ke Jepara lagi.
Sekitar 2 jam kita snorkeling kemudian pindah ke Tanjung Gelam untuk bersantai. Pantai putih dengan deretan pohon kelapa. Cantiknyaaa.. , juga ada beberapa pedagang. Disini poto-poto sampai nyaris malam, dan kembali ke penginapan.
Malamnya, saya dan mbak Chin jalan-jalan, sekalian cari atm. Ternyata atmnya rusaaaakk.. hiks. Saya sempat stress karena bingung harus bayar sisa trip pakai apa. Karena enggak terbiasa bawa uang cash banyak-banyak. Syukurlah, setelah menghubungi Mas Inggar, yang punya Trip ini, saya bisa transfer saya via m-banking. Jadinya malam itu saya dan Mbak Chin berburu seafood di alun-alun. Disini harga seafood ternyata muraaaah sekaliii.. satu ekor cumi ukuran lumayan besar cuman 10k dan satu ekor ikan ukuran besar cuman 15k. sudah dibakar plus ada bumbunya. Enaaaakk.. dan es kelapa muda pake buahnya, cuman 2k. Oh My.. what a heaven!
Besoknya, pagi-pagi jam 8 kami mulai jalan lagi. Hari ada 4 tempat yang akan kami datangi. Rombongan kami juga bertambah 4 orang lagi, sepasang dari Purwokerto dan sepasang lagi dari Magelang.
Tempat pertama kita snorkeling di bagian lain Pulau Karimun. Disini ikan jauh lebih sedikit. Tapi poto underwater saya banyak. Karena Mas Penyu dan Mas Fi’un ikut. Jadi satu yang bertugas menenggelamkan saya ke dalam laut, satunya lagi yang poto. Sukses lah saya bawa pulang poto underwater keren banget. Hahahaha..
Selesai di sana, kita makan siang di Tanjung Gelam lagi. Bakar ikan.. yeay! Dibakarin si, saya terima jadi. Hehehe.. habis itu poto-poto sama satu rombongan, cerita-cerita dan lanjut snorkeling lagi di Pulau Menjangan Besar.
Disini kita poto underwater bersama nemo dan anemonnyaaa!! Hoaaa.. pertama kali liat Nemo langsung. Poto bareng juga. Kereeenn! Poto underwater saya tambah lagi. Dan baru di Karimun Jawa ini saya menikmati sekali snorkeling. Karena alat napas berfungsi dengan baik dan kaki katak ternyata berguna sekali. Bikin berenang tambah cepat dan kaki bebas lecet gara-gara nginjek batu karang. Jadi pengin beli sendiri.. hehhe..
Selepas snorkeling kita akhirnya pergi ke penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar. Poto-poto sama biota laut seperti bintang laut, kura-kura, ikan pari, 5k saja. Kalo mau nyemplung kolam hiu dan poto sama hiu 15k saja. Sayang hiunya udah kenyang, jadi begitu kita ramai-ramai nyemplung, hiunya cuman mondar-mandir, lewat aja.
Disini juga saya dan mbak Chin kenala dengan seorang asing asal Ukraina, Alex. Dia nawarin balik ke Jakarta bareng, mereka bawa mobil. Tapi enggak deh. :P
Setelah dari hiu, kita kembali ke penginapan. Mandi-mandi dan langsung digeret sama Mas Penyu ke atas bukit untuk lihat matahari tenggelam. Sudah lama enggak trekking, lumayan pegel. Sampai atas sudah ramai. Sayangnya berawan juga. -_-
Malamnya, kita ngobrol-ngobrol sambil packing sambil pindahin poto. Sempet shock karena ternyata kapal Ekspress nya enggak jalan dan terpaksa pakai kapal ferry besok. Dan tambah shock karena jam 5 pagi sudah harus sampai pelabuhan biar bisa dapat tempat duduk. Jadinya kita jam 4 subuh buat sudah Bangun, mandi dan siap-siap. Dan jam setengah 5 mas Penyu udah nangkring di teras siap dengan mobilnya.
Begitu sampai di pelabuhan jam 5, oh My.. sudah rame bangettt doong. Dan beneran. Kita harus dorong-dorongan, lari-lari buat masuk ke kapal dan berebut cari kursi buat duduk. Syukurlah, Mbak Chin kecil dan sudah terbiasa berdesakan waktu nonton konser, jadi dengan mudah dia duluan dan dapat kursi. Legaaa.. karena perjalanan dengan ferry membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam. Kalo sampai harus ngegelosor lagi kan capeeekk.. mana ngantuk banget juga. Bangun jam 4 jeh.
Sepanjang perjalan saya tidur, makan, tidur, makan, tidur lagi. Tahu-tahu udah sampe aja di pelabuhan Jepara jam 10.30 pagi. Pas 4,5 jam karena kapal berangkat jam 6. Kami langsung menuju terminal Jepara lagi naik becak untuk segera pesan tiket bus pulang ke Jakarta. Dasar apes, semua bus sudah habis dan tersisa bus Jepara-Rawamangun 165k dengan dua kursi paling belakang.
Yaaahh.. ga papa deh. Daripada enggak pulang.
Jadii.. sekian liburan saya paling nekad dan paling jauh berdua dengan Mbak Chin. Liburan ala backpacker dan sukses. Hmm.. lain kali kapan kita kemana?
Anyway, Indonesia itu cantik. Cintai negeri kita dan jaga. Jangan bilang cinta kalo masih buang sampah sembarangan.
#IndonesiaCantik
Dan akhirnya, tanggal 20 Juni kemarin, tepat 1 tahun dari trip terakhir saya ke Pulau Tidung, bersama travelling partner yang juga masih sama, Mbak Ochin. Saya berlabuh di Pulau Karimun Jawa. Wohoooo!!!
Awalnya, kami akan pergi bertiga, saya, mbak Chin dan mbak Arum. Tiga teman dari Realia Jogja. Sempat mau ajak murid-murid juga. Tapi seperti tirp-trip lainnya, akhirnya cuman saya dan Mbak Chin –lagi-lagi – yang jadi pergi.
Start naik kereta Senja Utama Semarang pukul 19.45 malam, Kamis, perjalanan agak nekat ini dimulai. Karena telat pesan tiket kereta, kami dapat kelas Bisni 180K. sampai di Semarang telat dari jadwal yang seharusnya jam 2 pagi, molor sampai jam 3 pagi. Kami segera bergegas ke luar dan mencegat taksi burung biru menuju terminal Terboyo untuk selanjutnya naik bus tanggung.
Jarak stasiun Tawang – terminal Terboyo enggak terlalu jauh, pakai Argo hanya sekitar 20K. turunnya di luar terminal saja, karena memang bus-bus tanggung menuju Jepara sudah antri mangkal disana. Kami segera naik, berhubung bus masih kosong, kami bisa pilih duduk di bangku paling depan sebelah pak supir. Semarang-Jepara cukup 20K saja.
Sekitar pukul 4 pagi, bus akhirnya berangkat. Agak deg-degan juga karena kapal ekspress yang akan kami tumpangi menuju Karimun Jawa tiba-tiba menjadi jam 8 pagi. Sementara jadwal sebelumnya dari tour kami adalah pukul 2 siang. Tapi syukurlah, pukul 6 pagi tet, kami sampai di terminal Jepara. Sebenarnya jarak terminal ke pelabuhan dekat, tapi karena sudah lelah dan lumayan masih ngantuk, kami memutuskan untuk naik becak. 20K
Ternyata pelabuhan masih sepi. Ada sie, beberapa calon penumpang juga. Karena masih sekitar 1,5 jam lagi untuk berangkat, akhirnya bisa istirahat..
Jam setengah 8, kami sudah bisa masuk ke dalam kapal. Duduk manis. Ternyata kapalnya lumayan bagus. Dibandingin perjalanan kami sebelumnya ke Pulau Tidung yang sangat mengenaskan. Naik perahu tongkang, duduk berdempetan. Tanpa pengaman. Kapal yang ini lumayan mirip dengan speed boat dari Singapore ke Batam. Hanya lebih banyak jumlah penumpangnya.
Jam 8 tet, kapal berangkat. Daaaaan.. satu jam pertama saya mati-matian bertahan dari rasa mual karena kapal yang bergoyang hebat menerjang ombak. Sampai akhirnya menyerah. Muntah sejadi-jadinya. Hiks. Malu.
Sampai di Pulau Karimun Jawa jam 10 pas. Ketemuan dengan Mas Penyu, guide kita dan 4 orang anggota tour lainnya, Mba Puji, Mas Ipung, Mas Imron, dan Mas Abdur. Sama-sama dari Jakarta dan bekerja di AIS (Australian International School). Naik mobil kita menuju penginapan Azza. Sebuah homestay yang nyaman sekaliii.. ada 4 kamar, dan masing-masing kamar hanya diisi oleh dua orang. Kamar mandi dalam, tempat tidur king size, bersih dan ada kipas angin. Di luar kamar ada tempat untuk duduk-duduk, dengan tivi, dispenser, stock kopi dan teh plus meja makan.
Sekitar jam 2-an siang, selepas cowok-cowok Jumatan, kita mulai tournya. Bersama guide kapal Pak Fi’un. Dengan menumpang kapal nelayan, rombongan kita bertambah 2 orang lagi, Ferry dan Ilfan, sama-sama dari Banjarmasin.
Spot pertama kita ke Pulau Menjangan Kecil untuk snorkelling. Begitu kapal berhenti, ikan-ikan kecil langsung menyerbu. Lucu sekaliiii.. mereka kayaknya sudah kenal dengan manusia. Tahu akan diberi makan roti. Jadi tidak masalah berenang dengan para manusia. Disini, terumbu karangnya yang paling bagus. Masih terawat apik dan berwarna-warni. Tapi karena belum terbiasa memakai kaki katak, saya enggak pakai. Akibatnya telapak kaki saya tergores-gores. Masih perih sampai pulang ke Jepara lagi.
Sekitar 2 jam kita snorkeling kemudian pindah ke Tanjung Gelam untuk bersantai. Pantai putih dengan deretan pohon kelapa. Cantiknyaaa.. , juga ada beberapa pedagang. Disini poto-poto sampai nyaris malam, dan kembali ke penginapan.
Malamnya, saya dan mbak Chin jalan-jalan, sekalian cari atm. Ternyata atmnya rusaaaakk.. hiks. Saya sempat stress karena bingung harus bayar sisa trip pakai apa. Karena enggak terbiasa bawa uang cash banyak-banyak. Syukurlah, setelah menghubungi Mas Inggar, yang punya Trip ini, saya bisa transfer saya via m-banking. Jadinya malam itu saya dan Mbak Chin berburu seafood di alun-alun. Disini harga seafood ternyata muraaaah sekaliii.. satu ekor cumi ukuran lumayan besar cuman 10k dan satu ekor ikan ukuran besar cuman 15k. sudah dibakar plus ada bumbunya. Enaaaakk.. dan es kelapa muda pake buahnya, cuman 2k. Oh My.. what a heaven!
Besoknya, pagi-pagi jam 8 kami mulai jalan lagi. Hari ada 4 tempat yang akan kami datangi. Rombongan kami juga bertambah 4 orang lagi, sepasang dari Purwokerto dan sepasang lagi dari Magelang.
Tempat pertama kita snorkeling di bagian lain Pulau Karimun. Disini ikan jauh lebih sedikit. Tapi poto underwater saya banyak. Karena Mas Penyu dan Mas Fi’un ikut. Jadi satu yang bertugas menenggelamkan saya ke dalam laut, satunya lagi yang poto. Sukses lah saya bawa pulang poto underwater keren banget. Hahahaha..
Selesai di sana, kita makan siang di Tanjung Gelam lagi. Bakar ikan.. yeay! Dibakarin si, saya terima jadi. Hehehe.. habis itu poto-poto sama satu rombongan, cerita-cerita dan lanjut snorkeling lagi di Pulau Menjangan Besar.
Disini kita poto underwater bersama nemo dan anemonnyaaa!! Hoaaa.. pertama kali liat Nemo langsung. Poto bareng juga. Kereeenn! Poto underwater saya tambah lagi. Dan baru di Karimun Jawa ini saya menikmati sekali snorkeling. Karena alat napas berfungsi dengan baik dan kaki katak ternyata berguna sekali. Bikin berenang tambah cepat dan kaki bebas lecet gara-gara nginjek batu karang. Jadi pengin beli sendiri.. hehhe..
Poto sama ikan Nemo yg nyumput di anemonnya |
Disini juga saya dan mbak Chin kenala dengan seorang asing asal Ukraina, Alex. Dia nawarin balik ke Jakarta bareng, mereka bawa mobil. Tapi enggak deh. :P
Setelah dari hiu, kita kembali ke penginapan. Mandi-mandi dan langsung digeret sama Mas Penyu ke atas bukit untuk lihat matahari tenggelam. Sudah lama enggak trekking, lumayan pegel. Sampai atas sudah ramai. Sayangnya berawan juga. -_-
Malamnya, kita ngobrol-ngobrol sambil packing sambil pindahin poto. Sempet shock karena ternyata kapal Ekspress nya enggak jalan dan terpaksa pakai kapal ferry besok. Dan tambah shock karena jam 5 pagi sudah harus sampai pelabuhan biar bisa dapat tempat duduk. Jadinya kita jam 4 subuh buat sudah Bangun, mandi dan siap-siap. Dan jam setengah 5 mas Penyu udah nangkring di teras siap dengan mobilnya.
Begitu sampai di pelabuhan jam 5, oh My.. sudah rame bangettt doong. Dan beneran. Kita harus dorong-dorongan, lari-lari buat masuk ke kapal dan berebut cari kursi buat duduk. Syukurlah, Mbak Chin kecil dan sudah terbiasa berdesakan waktu nonton konser, jadi dengan mudah dia duluan dan dapat kursi. Legaaa.. karena perjalanan dengan ferry membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam. Kalo sampai harus ngegelosor lagi kan capeeekk.. mana ngantuk banget juga. Bangun jam 4 jeh.
Sepanjang perjalan saya tidur, makan, tidur, makan, tidur lagi. Tahu-tahu udah sampe aja di pelabuhan Jepara jam 10.30 pagi. Pas 4,5 jam karena kapal berangkat jam 6. Kami langsung menuju terminal Jepara lagi naik becak untuk segera pesan tiket bus pulang ke Jakarta. Dasar apes, semua bus sudah habis dan tersisa bus Jepara-Rawamangun 165k dengan dua kursi paling belakang.
Yaaahh.. ga papa deh. Daripada enggak pulang.
Jadii.. sekian liburan saya paling nekad dan paling jauh berdua dengan Mbak Chin. Liburan ala backpacker dan sukses. Hmm.. lain kali kapan kita kemana?
Anyway, Indonesia itu cantik. Cintai negeri kita dan jaga. Jangan bilang cinta kalo masih buang sampah sembarangan.
#IndonesiaCantik
Komentar
Posting Komentar