berburu pantai di Lampung Selatan

Agustus, 2012

ada satu kegiatan yang nyaris rutin di lakukan setiap saya pulang ke rumah, di Lampung - kampung halaman saya, yaitu ke pantai.

bersama sekelompok (kadang besar, kadang kecil) teman-teman saya sejak SD, kami selalu mengagendakan rencana jalan-jalan yang seringnya ke pantai.

Lampung memang selain dikenal karena keberadaan gajahnya, juga terkenal akan pantai-pantainya yang elok, tak kalah dari pantai di luar daerah lainnya. contohnya saja Teluk Kiluan. destinasi wisata ini sudah terkenal ke seantero daerah sebagai pantai yang bersih, alami, dan eksotis. apalagi ditambah dengan kehadiran lumba-lumba di tengah lautnya sebagai tambahan nilai double plus. tidak jarang, Teluk Kiluan masuk kedalam paket-paket wisata dari beberapa penyelenggara. baik di dalam maupun di luar provinsi Lampung.

namun sayangnya, saya belum pernah sempat pergi kesana. selain karena jaraknya yang lumayan jauh dari pusat kota (sekitar 3-4 jam) belum adanya kendaraan umum yang mencapai sana juga menjadi kendala. jadi kalau mau kesana, harus punya kendaraan sendiri atau ikut paket wisata yang tidak mungkin cuman sehari.

dari beberapa kali kepulangan saya ke rumah, kami hanya pergi ke pantai-pantai umum yang jaraknya tidak terlalu jauh dan sudah menjadi destinasi wisata masyarakat umum di Lampung, seperti pantai Mutun, Clara, Duta Wisata, dan lain sebagainya.

tapi destinasi wisata kami pada bulan Agustus silam sedikit berbeda. karena sudah bosan dengan pantai yang itu-itu aja dan pastinya ramai dalam rangka masih Lebaran, akhirnya kami memutuskan untuk mencari pantai yang - katanya - jauh lebih bagus, perawan, dan alami di pelosok Lampung Selatan.

karena lokasinya yang jauh, kami memutuskan memakai mobil yang disewa teman dari bosnya, dan karena hanya cukup menampng 5 orang saja, akhirnya 4 orang teman lainnya terpaksa tetap pakai sepeda motor.

teman-teman seperjalanan (saya yang photo)
perjalanan memakan waktu lebih dari 2 jam, dan karena selama di jalan enggak mencapai kesepakatan mau ke pantai yang mana, akhirnya kita memutuskan untuk ke pantai mana saja yang oke buat photo-photo dan selonjoran.

pantai pertama

letaknya sekitar 3 jam-an dari pusat kota menuju Kalianda. lokasinya masuk jalan setapak kecil yang hanya cukup untuk satu mobil dan jalannya gredak gredek. sebenarnya sepanjang jalan sudah kelihatan pantai. tapi cuman pantai ini yang lokasinya pas di pinggir jalan setapak dengan area yang terbuka dan panas.

airnya masih beniiiiing banget dan alami. mungkin karena lokasinya yang enggak terlalu terjamah, pantainya pendek dan enggak ada gazebo buat tempat ngiup dari panas, makanya enggak banyak orang yang datang ke sini buat wisata. jadinya pantainya masih bagus dan terawat.

sedikit phot-photo, kita langsung pergi lagi mencari pantai-pantai lainnya.

pantai kedua:
jalan masuk menuju pantai

namanya pantai Marina (kalau enggak salah). sebenarnya ini pantai yang dari awal kita tuju (sepakat enggak sepakat), tapi ternyata begitu sampai di lokasi, pantai ini sudah ditutup untuk umum. hanya terbatas untuk orang-orang yang menyewa cottage disini. Gggrrr...,

lanjut lagi akhirnya pantai lainnya,

pantai ke tiga:



Pantai Wartawan namanya. Letaknya bisa jadi paling ujung karena hampir 4 jam perjalanan sampai akhirnya kami memilih tempat ini untuk berhenti dan makan. pantainya memanjang dan karena sedang surut, di pinggirnya terdapat batu karang besar-besar yang juga memanjang dan bisa dilalui dengan berjalan kaki.

pantai ini tidak terlalu ramai dan sayangnya juga tidak terlalu terawat. ada banyak sampah berserakan di pinggir pantai dan fasilitas umum terlalu seram untuk didatangi walau hanya sekedar buat berganti pakaian.

kalau berjalan menyusuri batu karang, kita akan bertemu dengan batu karang super besar yang bisa didaki dan diatasnya ada tempat untuk duduk-duduk santai. memandang laut lepas nan biru menyegarkan.

perkenalkan! bersama supir perjalanan kali ini :))
foto siluet oleh meity irlani :P

di pantai ini, di salah satu sisinya juga ada sebuah bukit yang terdapat tangga-tangga yang kalau didaki niscaya akan berakhir pada suatu makam. enggak tahu juga sie, makamnya siapa. tapi pemandangan laut dari atas bukit oke juga!!




















cukup lama kami berada di pantai ini, karena salah satu sepeda motor teman saya, begitu sampai pantai langsung putus kopling -_-", jadi kami harus menunggu dia betulin kopling dulu di bengkel terdekat.

sekitar pukul 4 sore, kami akhirnya memutuskan untuk pulang. tidak disangka, di tengah perjalanan, kami menemukan sebuah pantai di pinggir jalan:




sebuah pantai tidak bernama yang letaknya pas banget di pinggir jalan besar. okeee bangeeettt!!

terakhir, perjalanan ini ditutup dengan mampi ke sebuah Tempat Pelelangan Ikan di pesisir Kalianda demi memuaskan hasrat lihat sunset teman saya.

sunset di pesisir Kalianda

siluet oleh Meity Irlani

alhasil, kami sampai kembali di rumah sekitar jam 8 malam, dengan badan lengket, kelaperan, dan bau! tapi perjalanan panjang hari ini super sekali!!

ternyata masih banyak sekali pantai di Lampung yang belum terawat meskipun menyimpan keindahan yang luar biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat berkurang umur

Roti Goreng Isi Coklat