JARAK: menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh
teman.
dulu ini adalah kosa kata sakral yang saya agung-agungkan setiap hari. apapun saya lakukan untuk semua yang mau jadi teman saya, dekata ataupun hampir dekat. mungkin karena dulu saya terlalu introvert. sulit terbuka dengan orang lain. jadinya sulit dapet teman. jadinya seneng banget begitu ada yang mau berteman.
tapi sejak dikecewakan dan gara-gara omongan ibu saya juga : kalau temenan jangan terlalu deket, nanti kecewa sendiri lho kalau tiba-tiba ditinggalin. saya merubah makna teman.
ada beberapa orang yang panggil dan anggap sebagai sahabat dulu. dan semuanya bubar jalan dalam sepengehitungan tahun. ketika ada jarak. banyak waktu terbuang tidak bersama. dan keabsenan masing-masing karena kesibukan. dan mereka tidak lagi menjadi sahabat. mereka menghilang. dan bahkan sekarang rasanya aneh bahkan hanya untuk berdiri disebelah mereka dan bicara apapun.
sekarang, sejak saya menghabiskan waktu saya di dua tempat yang berbeda, saya merasa hidup di dalam dua dunia yang berbeda. saya dengan teman-teman kuliah, dan saya dengan teman-teman kecil.
dan semenjak hidup di dalam dua dunia inilah saya menyadari posisi dan sifat saya.
ketika saya berada bersama teman-teman di Yogya dan partner, jarang sekali terbersit kerinduan pada teman-teman kecil saya yang selalu ada dan menyempatkan hadir setiap saya kembali pulang kepelukan mereka.
dan ketika saya berada bersama teman-teman kecil, tidak terbersit keinginan untuk kembali ke Yogya meskipun saya tahu disana ada seorang partner yang merindukan kehadiran saya.
apakah saya terlalu mudah merasakan kenyamanan terhadap sesuatu kondisi? apakah saya terlalu mudah melupakan? yang pasti saya tidak suka kondisi ini.
jarak yang membentang di antara kedua tempat dan waktu ini menjadi sesuatu yang selalu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
mendekatkan teman-teman yang jauh pada waktunya dan menjauhkan teman-teman yang dekat pada waktunya.
saya tidak ingin begitu, jujur.
mereka semua penting meski saya tidak mau latah lagi bilang mereka sahabat. meski kita jalan bersama untuk waktu yang lama.
teman-teman kecil saya adalah teman-teman sejak SD
teman-teman di Yogya adalah mereka yang selama ini selalu ada mendukung saya selama saya merantau sendirian di Yogya. merekalah pengganti keluarga. merekalah keluarga saya disana.
Komentar
Posting Komentar