susahnya seleksi kerja (pengalaman)

beberapa hari yang lalu, saya iseng-iseng buka internet dan searching lowongan pekerjaan. tiba-tiba ada iklan lowongan pekerjaan di salah satu maskapai penerbangan paling prestisius di Indonesia, dan tiba-tiba juga tangan saya tergerak buat daftar. dan dalam waktu 15 menit, saya sudah isi resume dan resmi apply. enggak ada harapan sama sekali karena memang cuman iseng. belum lagi saya sudah mati-matian menolak pekerjaan sebagai pramugari sejak kakak saya bekerja sebagai itu.

tanpa disangka, besok paginya langsung saya dibangunkan oleh dering sms, yang isi singkatnya meminta saya untuk hadir dalam seleksi awal di Jakarta.

JGEEERR..!! benar-benar melongo dan bikin kantuk saya hilang seketika.

yang saya lakukan pertama kali kemudian telpon partner saya, dia juga sama syoknya sama saya,

yang kedua telpon ibu saya, yang diketawain habis-habisa. entah ketawa ndukung apa ketawa ngejek enggak rela.

tapi yang pasti, saya pasti berangkat ke Jakarta hari Sabtu pagi dengan penerbangan paling pagi a.k.a subuh.

selain syarat2 dokumen, poto, dan lainnya, syarat lainnya yang bikin saya gelagepan adalah diminta untuk memakai make up natural. HIyaa... saya periksa make saya, cuman ada bedak sama lip balm. dan ternyata yang namanya make natural itu bukan gak pake make up seperti bayangan saya, tapi pake foundation, bedak, eye liner, mascara, dan lipstik (ini saya tahu dari youtube) dan saya juga harus download tutorial dari youtube juga. Sigh...

syarat lainnya adalah pake high heels/pantofel. setelah cari pinjeman kemana-mana enggak dapet, yah mau enggak mau beli. dan ternyata enggak cukup ribet nyarinya. karena pada dasarnya saya enggak anti-anti banget pake yang beginian.

okay, the day finally come!

meskipun sudah pagi-pagi saya berangkat, ternyata begitu saya sampai bandara, pesawat saya sudah boarding. dan otomatis saya harus cepet2. dasar sial, saya lupa banget kalo tang besi partner saya bekas naik gunung kemaren masih nyangkut aman di kantong tas ransel. dan pilihannya cuman dua, balik badan minta tas dimasukin ke bagasi atau ninggalin tang yang gak tahu bakal masih ada apa enggak ntar pas pulangnya. tapi saya memilih buat balik lagi ke tempat check ini buat masukin lagi tas ke bagasi. dan setelah itu, saya berlari lah ke pesawat dengan sepatu hak tinggi saudara-saudara!! jangan bayangkan bagaimana rasanya kaki ini...

sampai di Jakarta ternyata hujan deras dan orangtua saya sudah menunggu. kami langsung berangkat ke lokasi seleksi naik taksi yang ternyata dekat dan mahal gilaaa.. (pengalaman.. sambil ngelus-ngelus dada)

sampai di lokasi baru pukul 8 lebih 15 tapi yang ngantri seleksi sudah banyak bangeeetttt! dan saya dapet nomor antrian 411.

sungguh baru kali ini saya ngelamar kerja yang serius begini dan melihat orang-orang yang datang bikin nyali saya jatuh. saya dengan dandanan seadanya, baju seadanya, dibandingkan dengan mereka yang dari ujung kepala sampai kaki sepertinya dipersiapkan matang bahkan masuk salon dulu berasa langit dan bumi saking jauhnya.
belum lagi ditambah badan saya yang udah mengurus ekstrim dan banyaknya orang-orang yang keluar enggak lulus selama saya menunggu giliran.

tapi yaaa... sudah kepalang tanggung di lokasi. maju pantang mundur wes!

jam 1 lebih sedikit akhirnya nomor saya dipanggil dan masuklah saya ke dalam ruangan yang keliatan sakral saking lamanya nunggu. dandanan, baju, bahkan muka sudah kusut dan senewen.

seleksi pertama, ukur tinggi dan berat. proporsional apa enggak. lulus.
lanjut yang kedua, tes penampilan.  3-5 orang dipanggil ke dalam beberapa bilik dengan 2-3 juri dan diminta untuk jalan maju mundur kanan kiri.

1 jam kemudiaaan.... saya dipanggil berdua dengan seorang teman. masuk kedalam sebuah bilik hanya dengan 1 juri. saya hanya ditanya beberapa pertanyaan perkenalan, diminta jalan maju mundur kanan kiri tangan kedepan bolak balik. sudah, dan tidak lulus.

mungkin saking udah capeknya ini badan, kenyataan bahwa saya tidak lulus dan harus pulang tidak lagi bikin saya down. lega malah karena enggak harus stay di Jakarta buat tes lagi besoknya.

akhirnya, saya dan kedua orangtua memutuskan untuk langsung kembali ke Lampung malam itu juga.

ini adalah pengalaman saya ikut seleksi kerja yang kedua. tapi yang pertama yang menyertakan tes penampilan sebagai salah satu syaratnya. dan sejak awal saya sudah firasat buruk karena penampilan tidak pernah ramah sama saya yang tomboy dan enggak pernah dandan ini.

belum lagi, saya masih belum bisa mengerti dan menemukan simpul dari keputusan tiap juri perihal yang lolos dan yang enggak. karena menurut saya semuanya berbeda-beda. Sigh...

memang belum jodohnya. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat berkurang umur

Roti Goreng Isi Coklat