Hari Ulang Tahun = Bersyukur



Tidak tahu sejak kapan, saya terjebak pada common sense sebagian besar masyarakat bahwa hari ulang tahun itu penting, patut diingat setiap tahun, khususnya orang-orang terdekat. Sehingga menjadi dosa besar ketika teman, pacar, orang tua, sengaja atau tidak sengaja, lupa.

Padahal merayakan hari ulang tahun sama halnya merayakan pengurangan usia. Semakin tua, semakin dekat dengan Yang Kuasa.

Tapi tidak ada salahnya juga merayakan hari ulang tahun sebagai bentuk syukur masih diberikan umur. Dan rasa syukur tidak perlu ramai-ramai.

Sejak TK sampai SMA mungkin, setiap tahun keluarga selalu merayakan hari ulang tahun saya, entah dengan membuatkan kue ulang tahun super enak (ibu saya juara kalo bikin kue! :D) dan mengundang teman-teman, atau hanya membelikan saya sesuatu yang saya minta, biasanya pakaian.

Tapi sejak saya kuliah dan mayoritas hari ulang tahun saya tidak dirayakan di rumah karena masih berada di Yogya, lambat laun saya merasakan perubahan makna secara total.

Jarangnya ulang tahun saya dirayakan, tadinya membuat saya berpikir bahwa tidak ada lagi yang peduli dan berniat mengingat ulang tahun saya. Ditambah lagi dengan percobaan yang saya lakukan di suatu jejaring sosial. Sekali saya mem-publish hari ulang tahun saya, dan sejumlah besar teman-teman, dekat atau tidak, kenal atau hanya pernah bertemu, ramai-ramai mengucapkan Selamat Ulang Tahun. Dan tahun depannya saya tidak lagi mem-publish tanggal ulang tahun saya, dan eng..ing..eng.. hanya sedikitnya 3 orang yang mengucapkanya.

Ada benarnya kata mbak saya, saya ingin hanya orang-orang yang benar-benar ingat hari ulang tahun saya yang mengucapkan kata-kata itu.

Sejak 2/3 tahun yang lalu, hari ulang tahun saya tidak lagi dirayakan besar-besaran. Kadang hanya sebatas teman dengan kue ulang tahun yang standar tapi punya makna luar biasa, apalagi itu bukan saya yang minta a.k.a kejutan.

Atau dilewati dengan nodong orang tua bahwa hari itu ulang tahun saya. Sudah. Tidak ada ceremony apa-apa.

Saya sempat merasa mangkel karena perubahan drastis itu. Tapi saya pikir lama-kelamaan, memang itulah perubahan. Saya semakin besar dan hari ulang tahun semestinya saya syukuri sendiri secara pribadi dengan Yang Kuasa. Sudah cukup.

Kalau ada kejutan dan celebrasi macam-macam, itu adalah bonus dari orang-orang yang sayang saya. :)

Saya tidak lagi ambil pusing dan deg-degan ketika menyambut hari ulang tahun saya. Kadang malah jadi sedih karena angka di usia saya semakin bertambah, kedewasaan semakin dituntut dan tidak boleh lagi terlalu sering ababil.

Selamat Ulang Tahun semuanya.. Selamat merayakan dan bersyukur :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat berkurang umur

Roti Goreng Isi Coklat