kecewa
siapa yang tidak pernah kecewa?
entah dikecewakan, ataupun mengecewakan. mau sengaja, atau bahkan enggak sengaja.
berapa lamapun kamu hidup, seberapa baiknya kamu, seberapa positifnya kamu memandang hidup. pasti ada saat-saat kamu kecewa, dengan orang lain, dengan sesuatu, dengan hidup.
saya termasuk orang yang sering kecewa. sepele alasannya. saya adalah orang yang paling tidak bisa dijanjikan sesuatu. pasti saya kejer sampai dapet. sampai yang dijanjikan benar-benar diberikan. kalau tidak, ngambek. dulu.
belum tahu ada hubungannya atau tidak, tapi hidup merantau selama 4 tahun lebih, telah merubah saya drastis. khususnya dalam hal yang satu ini. kecewa.
bukannya saya jadi jarang kecewa. tapi saya lebih cuek memandang kecewa. seminggu! tidak lebih. dikecewakan pacar, dikecewakan teman, bahkan dikecewakan saudara. tidak boleh lebih dari seminggu dan tidak boleh marah-marah.
saya lebih mudah memaafkan ketidakpastian di dalam hidup. janji adalah ucapan dari seorang manusia. dan selamanya manusia hanyalah segumpal daging, tulang, darah, dosa dan sebentuk pikiran yang tidak punya kuasa melihat masa depan. apa pun bisa terjadi. jadi janji, tidak selayaknya ditelan mentah-mentah yang harus pasti. janji adalah ketidakpastian yang pasti. janji hanya milik yang menciptakan.
tapi yang membuat saya kecewa adalah masih ada banyak orang-orang (termasuk saya) yang kadang-kadang terlalu mudah mengucap janji, tidak memperhitungkan kondisi dan situasi diri sendiri. sehingga yang terjadi bukan hanya mengecewakan orang lain, tapi juga menyakiti. dalam-dalam.
saya sudah muak sama janji. tidak percaya janji. dan lebih memilih mengiyakan semua janji yang diucapkan dan bilang dalam hati "insysaAllah...". biar tidak kecewa sendiri, biar tidak sakit sendiri.
entah dikecewakan, ataupun mengecewakan. mau sengaja, atau bahkan enggak sengaja.
berapa lamapun kamu hidup, seberapa baiknya kamu, seberapa positifnya kamu memandang hidup. pasti ada saat-saat kamu kecewa, dengan orang lain, dengan sesuatu, dengan hidup.
saya termasuk orang yang sering kecewa. sepele alasannya. saya adalah orang yang paling tidak bisa dijanjikan sesuatu. pasti saya kejer sampai dapet. sampai yang dijanjikan benar-benar diberikan. kalau tidak, ngambek. dulu.
belum tahu ada hubungannya atau tidak, tapi hidup merantau selama 4 tahun lebih, telah merubah saya drastis. khususnya dalam hal yang satu ini. kecewa.
bukannya saya jadi jarang kecewa. tapi saya lebih cuek memandang kecewa. seminggu! tidak lebih. dikecewakan pacar, dikecewakan teman, bahkan dikecewakan saudara. tidak boleh lebih dari seminggu dan tidak boleh marah-marah.
saya lebih mudah memaafkan ketidakpastian di dalam hidup. janji adalah ucapan dari seorang manusia. dan selamanya manusia hanyalah segumpal daging, tulang, darah, dosa dan sebentuk pikiran yang tidak punya kuasa melihat masa depan. apa pun bisa terjadi. jadi janji, tidak selayaknya ditelan mentah-mentah yang harus pasti. janji adalah ketidakpastian yang pasti. janji hanya milik yang menciptakan.
tapi yang membuat saya kecewa adalah masih ada banyak orang-orang (termasuk saya) yang kadang-kadang terlalu mudah mengucap janji, tidak memperhitungkan kondisi dan situasi diri sendiri. sehingga yang terjadi bukan hanya mengecewakan orang lain, tapi juga menyakiti. dalam-dalam.
saya sudah muak sama janji. tidak percaya janji. dan lebih memilih mengiyakan semua janji yang diucapkan dan bilang dalam hati "insysaAllah...". biar tidak kecewa sendiri, biar tidak sakit sendiri.
Komentar
Posting Komentar