The Last Battle after 4 Years of being Collage Student
Hari Rabu, 10 Oktober 2012 merupakan salah satu hari bersejarah buat say.
Hari yang saya takuti sejak masuk SMA dan mengenal frasa sidang skripsi atau ujian pendadaran, atau apapun namanya yang pasti artinya sama: dibantai!
Baik UAN SMP, UAN SMA, dan terakhir sidang SKRIPSI merupakan 3 hal yang paling saya takuti semenjak menjejak jenjang pendidikan tinggi dan otak mulai mencerna arti ujian yang sebenarnya: persaingan. Dulu, yang saya suka baca di buku-buku novel remaja, film-film televisi remaja, sidang skripsi pasti menjadi titik klimaks pendidikan seorang mahasiswa yang punya aura horor. Harus menunggu di luar ruang sidang setelah sebelumnya bergelut selam setahun atau lebih dengan skripsi, masuk ke dalam ruangan yang besar dengan 3 dosen penguji membawa skripsi kita dengan tampang siap menjagal setiap omongan kita, presentasi kurang lebih 15 menit (khususnya buat saya yang gugup-an kalau bicara di depan banyak orang) di depan para dosen penguji, dan terakhir menjawab semua komentar, saran kritik, maupun pertanyaan yang sifatnya menggoyahkan anda dari keteguhan hati memakai suatu teori dan mengaplikasikannya ke dalam data-data di lapangan.
Hari Rabu kemarin adalah sidang skripsi saya. Setelah kurang lebih setahun saya bergulat dengan lapangan, data-data numerik dan sebagainya, penulisan yang dipenuhi berkali-kali revisi, revisi, revisi, hingga diakhiri dengan penambahan teori bari di detik-detik terakhir, akhirnya tanggal 1 Oktober skripsi saya di-acc oleh dosen pembimbing saya dan saatnya berdeg-degan ria menyambut sidang skripi 10 hari kemudian.
Masalah pertama saya adalah presentasi, niatnya sih, mau latihan presentasi sejak awal hari pertama persiapan, tapi karena semua proses nyatanya membuat kondisi badan saya menurun dan ekspektasi saya terhadap kekuatan badan saya terlalu tinggi, saya ambruk. Batuk dan pilek bersamaan yang membuat deman, panas dingin, badan pegal-pegal dan enggak konsentrasi. Fiuuuh...
Akhirnya baru pada hari Sabtu saya selesai menyelesaikan presentasi saya yang dibantu oleh partner saya tentunya, dan hari minggu dimulai latihan presentasi.
Bisa dikatakan semenjak hari - 3, saya sulit tidur. Bawaannya enggak tenang dan merasa terbebani. Apalagi malam hari sebelum sidang. Latihan presentasi dan segala persiapan yang partner saya sudah cukup ok, bahkan tidak banyak membantu. Berbagai bayangan seram terus menerus bolak balik bergantian di dalam imajinasi. Ggrrr... Kebiasaan buruk. Saya tahu. Tapi, saya percaya Gusti Allah pasti akan membantu dan membimbing saya. Ketika saya sudah berikhtiar, maka Ia tidak akan meninggalkan saya sendirian.
Maka the day comes!
Jam 7.30 tet saya sampai di PLOD (Politik Lokal dan Daerah) diantar partner saya dan saya memutuskan SAYA SIAP!
Apalagi dengan kedatangan teman-teman saya yang luar biasa sudah memberikan semangat dan doa'anya. Sungguh... itu memberikan energi yang luar biasa kepada saya.
Jam 8.45 ketiga dosen, Mbak Aziz selaku dosen pembimbing saya, Mbak Nova, dan Pak Haryanto masuk ke ruangan dan dimulailah sidang skripsi saya...
Terimakasih banyak kepada partner saya: Sani. Presentasi saya berjalan lancar dan sukses. Saya bisa menjelaskan dengan baik tanpa tersendat kecuali ketika kehabisan suara. Dan proses tanya jawa juga Alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar walaupun cukup alot karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diluar yang saya pikirkan dan persiapkan.
Terimakasih sangat juga untuk dosen pembimbing saya yang sudah mengambil alih semua kekurangan pada jawaban saya dan meklarifikasinya dengan jauh lebih baik.
Dan akhirnya walaupun ada banyak revisi yang harus saya jalani sesudah ini, tapi saya bersyukur karena saya sudah melewati semuanya dengan baik. Subhanallah.. Alhamdulillah..
Tentu saja hal ini bisa terjadi karena support dan doa dari semua teman-teman, orangtua, partner saya yang sudah menguatkan saya. Jujur, sebelumnya saya tidak mau ada siapapun yang masuk ke dalam ruang sidang. Tapi teman saya pernah bilang bahwa kehadiran teman-teman sungguhan memberikan energi berlebih. Kepedean berlebih dan rasa optimis berlebih.
Terimakasih teramat sangat teman-teman... Love you a lots!
Hari yang saya takuti sejak masuk SMA dan mengenal frasa sidang skripsi atau ujian pendadaran, atau apapun namanya yang pasti artinya sama: dibantai!
Baik UAN SMP, UAN SMA, dan terakhir sidang SKRIPSI merupakan 3 hal yang paling saya takuti semenjak menjejak jenjang pendidikan tinggi dan otak mulai mencerna arti ujian yang sebenarnya: persaingan. Dulu, yang saya suka baca di buku-buku novel remaja, film-film televisi remaja, sidang skripsi pasti menjadi titik klimaks pendidikan seorang mahasiswa yang punya aura horor. Harus menunggu di luar ruang sidang setelah sebelumnya bergelut selam setahun atau lebih dengan skripsi, masuk ke dalam ruangan yang besar dengan 3 dosen penguji membawa skripsi kita dengan tampang siap menjagal setiap omongan kita, presentasi kurang lebih 15 menit (khususnya buat saya yang gugup-an kalau bicara di depan banyak orang) di depan para dosen penguji, dan terakhir menjawab semua komentar, saran kritik, maupun pertanyaan yang sifatnya menggoyahkan anda dari keteguhan hati memakai suatu teori dan mengaplikasikannya ke dalam data-data di lapangan.
Hari Rabu kemarin adalah sidang skripsi saya. Setelah kurang lebih setahun saya bergulat dengan lapangan, data-data numerik dan sebagainya, penulisan yang dipenuhi berkali-kali revisi, revisi, revisi, hingga diakhiri dengan penambahan teori bari di detik-detik terakhir, akhirnya tanggal 1 Oktober skripsi saya di-acc oleh dosen pembimbing saya dan saatnya berdeg-degan ria menyambut sidang skripi 10 hari kemudian.
Masalah pertama saya adalah presentasi, niatnya sih, mau latihan presentasi sejak awal hari pertama persiapan, tapi karena semua proses nyatanya membuat kondisi badan saya menurun dan ekspektasi saya terhadap kekuatan badan saya terlalu tinggi, saya ambruk. Batuk dan pilek bersamaan yang membuat deman, panas dingin, badan pegal-pegal dan enggak konsentrasi. Fiuuuh...
Akhirnya baru pada hari Sabtu saya selesai menyelesaikan presentasi saya yang dibantu oleh partner saya tentunya, dan hari minggu dimulai latihan presentasi.
Bisa dikatakan semenjak hari - 3, saya sulit tidur. Bawaannya enggak tenang dan merasa terbebani. Apalagi malam hari sebelum sidang. Latihan presentasi dan segala persiapan yang partner saya sudah cukup ok, bahkan tidak banyak membantu. Berbagai bayangan seram terus menerus bolak balik bergantian di dalam imajinasi. Ggrrr... Kebiasaan buruk. Saya tahu. Tapi, saya percaya Gusti Allah pasti akan membantu dan membimbing saya. Ketika saya sudah berikhtiar, maka Ia tidak akan meninggalkan saya sendirian.
Maka the day comes!
Jam 7.30 tet saya sampai di PLOD (Politik Lokal dan Daerah) diantar partner saya dan saya memutuskan SAYA SIAP!
Apalagi dengan kedatangan teman-teman saya yang luar biasa sudah memberikan semangat dan doa'anya. Sungguh... itu memberikan energi yang luar biasa kepada saya.
Jam 8.45 ketiga dosen, Mbak Aziz selaku dosen pembimbing saya, Mbak Nova, dan Pak Haryanto masuk ke ruangan dan dimulailah sidang skripsi saya...
Terimakasih banyak kepada partner saya: Sani. Presentasi saya berjalan lancar dan sukses. Saya bisa menjelaskan dengan baik tanpa tersendat kecuali ketika kehabisan suara. Dan proses tanya jawa juga Alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar walaupun cukup alot karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diluar yang saya pikirkan dan persiapkan.
Terimakasih sangat juga untuk dosen pembimbing saya yang sudah mengambil alih semua kekurangan pada jawaban saya dan meklarifikasinya dengan jauh lebih baik.
Dan akhirnya walaupun ada banyak revisi yang harus saya jalani sesudah ini, tapi saya bersyukur karena saya sudah melewati semuanya dengan baik. Subhanallah.. Alhamdulillah..
Tentu saja hal ini bisa terjadi karena support dan doa dari semua teman-teman, orangtua, partner saya yang sudah menguatkan saya. Jujur, sebelumnya saya tidak mau ada siapapun yang masuk ke dalam ruang sidang. Tapi teman saya pernah bilang bahwa kehadiran teman-teman sungguhan memberikan energi berlebih. Kepedean berlebih dan rasa optimis berlebih.
Terimakasih teramat sangat teman-teman... Love you a lots!
penyemangat, penguat, kesemua-muanya(ki-ka: amal, ade, niko, bebel, saya, primi, dan isep) |
Komentar
Posting Komentar